Tentu saja bukan jalan dengan semen atau bebatuan yang sengaja dibangun, hanya jalan setapak yang sering digunakan orang lain sehingga menjadi jalan yang secara tidak sengaja digunakan orang lain juga.
Bebatuan menghiasi sungai dengan air mengalir yang jernih. Hati-hati, dibalik beberapa batu besar adalah tempat hidup ulat bulu yang gatal jika terkena bagian tubuh anda. Tapi tidak perlu khawatir, sensasi bermain air langsung ke sungainya sangat worth to try.
Cuaca akan tetap panas saat siang hari. Pastikan membawa topi atau pelindung lain jika anda ingin meminimalisir paparan sinar matahari. Direkomendasikan mendaki atau berjalan jalan keatas saat pagi hari agar tidak terlalu panas.
Beberapa toko oleh-oleh atau souvenir dapat ditemukan di Desa Tempur, menjual beragam kerajinan tangan ataupun kopi khas Tempur. Biasanya, warga setempat lah yang membuka toko tersebut. Dijual dengan harga yang beragam, buah tangan dari Desa Tempur dijual untuk umum.
Wisata Desa Tempur cocok dikunjungi saat berlibur, menyegarkan diri dengan konsep kembali ke alam, menikmati waktu tanpa terganggu oleh godaan sosial media karena minimnya sinyal. Seperti hidup di dunia baru. Tertarik mengunjungi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H