Mohon tunggu...
LINES
LINES Mohon Tunggu... Relawan - LDII News Network

Menulis adalah cara untuk berbagi perspektif. Saling menghargai adalah kunci untuk bertukar perspektif

Selanjutnya

Tutup

Money

Peran Strategis Ormas Islam dalam Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi

3 Agustus 2021   06:26 Diperbarui: 3 Agustus 2021   07:44 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badan Intelijen Negara (BIN) dan DPW LDII Jawa Barat menggelar vaksinasi di Ponpes Sumber Barokah Karawang, pada Selasa (2/8/2021). Dok LINES 

Oleh: Ardito Bhinadi

Satu setengah tahun pandemi berlalu, pemerintah terus berpacu untuk mengatasi krisis kesehatan yang juga berdampak pada krisis ekonomi. Pandemi Covid-19 telah berdampak pada multisektoral dan multi tingkatan sosial ekonomi. 

Berbeda dengan krisis 1998, dimana Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi pilar penyangga krisisi. Saat ini UMKM ikut terkena dampaknya. Pada saat UMKM belum semuanya siap terkena terpaan revolusi industri 4.0, UMKM ikut terdampak pandemi Covid-19. 

Pandemi telah mempercepat transformasi ekonomi, keuangan, dan sistem pembayaran. PPerubahan dalam bidang kkonomi, layanan keuangan, dan sistem pembayaran digital menjadi keniscayaan di tengah terpaan pandemik Covid-19. 

Ekonomi umat yang sebagian besar terdiri dari ekonomi mikro dan kecil terkena terpaan ganda, berupa revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19. Banyak usaha mikro dan kecil yang tidak siap dengan terpaan tersebut, produksinya berhenti, omset perdagangannya menurun, pengangguran meningkat.

Ormas Islam pada kondisi saat ini perlu meningkatkan kontribusinya untuk bersama-sama dengan pemerintah membantu pemulihan ekonomi. 

Potensi ormas Islam dalam pemulihan ekonomi umat dapat terwujud apabila memenuhi empat hal. Pertama, ormas Islam cermat dalam mengamati dan memposisikan diri dari berbagai perubahan lingkungan strategis. 

Kedua, ormas Islam dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Ketiga, ormas Islam memiliki pondasi moral ekonomi yang tepat dan kuat. Keempat, ormas Islam memiliki program yang solutif (mampu memecahkan permasalahan ekonomi umat).

Transformasi ekonomi, keuangan, dan pembayaran digital saat ini membawa kemudahan sekaligus kerapuhan. Kemudahan di dalam sistem produksi, pemasaran, perdagangan, layanan keuangan, dan pembayaran. Kerapuhan dalam keamanan data, ketimpangan infrastruktur, dan literasi digital. 

Peran ormas Islam adalah meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) dan organisasi untuk memasuki ekonomi dan keuangan dunia yang serba digital. Ormas Islam perlu membangun ekosistem ekonomi dan keuangan digital syariah secara bersama-sama. 

Sinergi di antara ormas Islam, akan menghasilkan energi besar untuk mendorong pemulihan dan kebangkitan ekonomi umat. Mengapa demikian?

Ormas Islam memiliki modal sosial yang besar. Pertama, ormas Islam memiliki jejaring di semua daerah. Literasi ekonomi digital, pandemi, dan upaya pemulihan ekonomi pada masa pandemi dapat menjangkau semua wilayah di Indonesia. Kedua, ormas Islam memiliki basis masa yang banyak dan loyal. 

Dengan demikian program disiplin menjalankan protokol kesehatan, vaksinasi, dan pemulihan ekonomi dapat diterapkan lebih mudah dan cepat. Ketika pemimpin ormas Islam dan pemerintah bersinergi, maka kebijakan dan arahan pemerintah maupun organisasi lebih mudah ditaati oleh umat dan jangkauannya juga lebih luas. 

Ketiga, ormas Islam memiliki anggota yang memiliki keberagaman dalam hal pendidikan, budaya, dan profesi. Keragaman potensi SDM inilah dapat digunakan untuk bersama-sama berjuang bersama pemerintah mengatasi pandemik dan pemulihan ekonomi.

Penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi secara bersamaan hanya bisa dilakukan jika ada sinergi antarormas Islam. Pondasi moral sosial ekonomi yang dikembangkan adalah kerja sama dan bukan persaingan. Jika antarormas Islam bisa bersinergi dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi, insya Allah pandemi berlalu dan ekonomi melaju.

Sinergi antarormas Islam dapat terwujud apabila ada kesamaan pemikiran (taswiyatul manhaj) dan kesatuan gerakan (tansiqul harakah) dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi. Program dan kegiatan solutif di masa pandemi dapat digulirkan dengan mudah dan cepat. 

Contoh program yang dapat disinergikan di bidang kesehatan: gerakan disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi. Contoh program bidang ekonomi: program literasi digital, pendampingan bisnis, ketahanan pangan dan energi dari berbasis rumahtangga hingga pesantren, bela beli produk lokal, dan kegiatan solutif lainnya yang dibutuhkan masyarakat dapat dikelola bersama. Sinergi akan membangkitkan energi dan menjadi solusi di masa pandemi.

 

Penulis adalah Ketua Pusat Studi Ekonomi dan Industri Skala Kecil UPN "Veteran" Yogyakarta, Ketua DPP LDII.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun