Mohon tunggu...
Lindung Isma Wangi
Lindung Isma Wangi Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Lembaga Penelitian

Sastra dan kreasi konten

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Nyala Kecil Harapan

19 Januari 2025   14:02 Diperbarui: 19 Januari 2025   13:37 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mau pulang

Membaringkan lelah di pundak malam,

Bukan untuk menyerah

Bukan untuk kalah

Hanya beristirahat sejenak di pangkuan sunyi

Bolehkah?

Sebelum esok kembali menggugat

Tuntutan menunggu di meja harapan

Aku hanya,,

Tak ingin terlihat bodoh

Tak mau tampak lemah 

Apakah kinerjaku sedemikian tak memuaskan?

I’d try the best

Menyerahkan segenap diriku

Meski kadang terseok

Dan esok..

Aku berharap

Hari akan lebih cerah, penuh keceriaan

Ku ingin lakukan apa yang kucinta

Sederhana saja

Menyunting cerita, mengunggah momen

Membiarkan setiap detik abadi dalam layar kecil

Itulah dopamin instanku

Nyala kecil yang menghibur

Nyala kecil yang menyembuhkan

Di antara jempol-jempol yang mengetuk suka

Dan mata-mata yang sekadar lewat

Atau benar-benar melihat

Aku bahagia..

Aku merasa ada dan dihargai

Bukan ku haus akan tepuk tangan

Bukan ku haus akan pengakuan

Namun terkadang

Tubuh ini perlu sesekali hadiah kecil 

‘tuk jiwa yang terlanjur terjebak dalam sepi

dan tubuh yang tenggelam dalam letih

Demi sebuah karir

Demi sebuah jejak 

Yang kuharap layak diabadikan

Menjadi kenangan kecil

Tentang aku yang pernah ada

Maka biarkan aku sejenak

Berhenti sebentar, melepas penat

Ku akan kembali

Lebih tegap

Menjadi aku yang tetap mencoba

Menyusuri hari esok dengan berani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun