Teknik copywriting menekankan pentingnya memilih diksi atau kata-kata yang fleksibel, tidak selalu harus sesuai dengan KBBI. Diksi bisa dipilih dengan menggunakan gaya seperti rhyming (pemilihan bunyi akhiran huruf yang sama), acronym (penggabungan kata-kata menjadi kata baru), collide words (menggabungkan dua kata dengan makna yang sama), dan lainnya. Pemilihan diksi harus sesuai dengan konteks yang relevan.
Hal-Hal yang Perlu Dihindari
1. Kurangnya Empati (Tone Deaf)
Selain mencermati aspek-aspek yang perlu diberikan perhatian, Vero juga menyoroti beberapa kesalahan umum yang sebaiknya dihindari dalam bidang copywriting. Contohnya adalah kekurangan sikap empati terhadap audiens, di mana seorang copywriter harus senantiasa memahami konteks dan berusaha menempatkan dirinya sebagai anggota yang terlibat dalam audiens yang menjadi targetnya.Â
2. Bermakna Ganda
Penting untuk menghindari ambiguitas dalam penulisan, sehingga berbagai penafsiran yang dapat membingungkan pembaca dapat dikurangi. Saran yang diberikan adalah melakukan proses copy editing dan revisi berulang kali agar pesan yang ingin disampaikan dapat lebih jelas.Â
3. Stereotyping
Dalam praktik copywriting, sebaiknya menghindari penggunaan stereotip agar tidak menyinggung kelompok audiens tertentu dan tetap menjaga inklusivitas dalam setiap pesan yang disampaikan.
Itulah sekilas materi teknik copywriting yang disampaikan oleh Veronica Gabriella, Senior Copywriter eDOT(Richeese-Nabati Group). Buat kamu yang menantikan webinar gratis lainnya dari LindungiHutan, jangan lupa pantau terus infonya di sini ya!