Mengapa life Cycle Assessment penting dilakukan oleh perusahaan? Apakah akan menguntungkan bisnis? Paling tidak, hasil assessment LCA dapat membantu bisnis, pembuat kebijakan, dan organisasi lain membuat keputusan yang lebih tepat untuk maju menuju keberlanjutan. LCA membantu menyediakan data penting yang dapat mendukung hal-hal berikut:
- Perbaikan proses dan desain produk,
- Pemasaran dalam arti memenuhi permintaan konsumen akan produk ramah lingkungan,
- Analisis hot-spot untuk memfasilitasi perbaikan berkelanjutan,
- Verifikasi atau sertifikasi pihak ketiga,
- Metode untuk mengukur dampak lingkungan utama misalnya gas rumah kaca, emisi karbon, penggunaan air, dan konsumsi energi,
- Penetapan tujuan untuk perubahan iklim dan kebijakan keberlanjutan lainnya.
Prinsip dan Karakteristik Life Cycle Assessment
Mengutip dari Pujadi dalam Hamonangan, dkk (2017), LCA memiliki prinsip dan karakteristik sebagai berikut!
Prinsip LCA:
- Melihat siklus hidup sebagai suatu perspektif dengan kata lain mempertimbangkan seluruh siklus hidup fisik dari suatu produk atau jasa,
- Mencakup semua aspek lingkungan menjadi satu penilaian umum sehingga dampak lingkungan dapat diidentifikasi,
- Memberikan transparansi dalam rangka memastikan interpretasi  yang tepat atas hasil yang didapatkan oleh perhitungan,
- Bersifat iterative karena terdiri dari empat tahapan yaitu penentuan tujuan dan ruang lingkup penelitian, Life Cycle Inventory, Life Cycle Impact Assessment (LCIA), dan interpretasi.
- Berfokus kepada lingkungan dengan mempelajari aspek lingkungan dari sistem produk dan mengesampingkan aspek ekonomi dan sosial ke luar penelitian.
Karakteristik LCA:
- Sifat analisis secara menyeluruh dan lengkap yang menjadi kekuatan utama metode ini,
- LCA tidak dapat mengukur suatu dampak lokal. LCA tidak menyediakan kerangka untuk sebuah studi penilaian dampak lokal di tempat yang spesifik,
- Metode LCA berfokus pada karakteristik fisik dari aktivitas industri dan proses ekonomi lainnya dan tidak termasuk mekanisme pasar atau efek lain dalam pengembangan teknologi,
- LCA hanya berfokus pada aspek lingkungan dan tidak berkaitan dengan aspek ekonomi, sosial, maupun aspek lainnya,
- LCA adalah sebuah alat analisis yang digunakan untuk mendukung keputusan, tetapi LCA tidak dapat menggantikan proses pengambilan keputusan itu sendiri.
Rujukan dan referensi:
Hamongan Simon Pieter, dkk (2017)."Evaluasi Dampak Proses Produksi dan Pengolahan Limbah Minuman Isotonik Mizone Terhadap Lingkungan dengan Metode Life Cycle Assessment" dalam Industrial Engineering Online Journal. Universitas Diponegoro. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/16494.
Harjanto Ratri Taufan, dkk. (2012). "Life Cycle Assessment Pabrik Semen PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap: Komparasi antara Bahan Bakar Batubara dengan Biomassa" dalam Jurnal Rekayasa Proses, Vol. 6 No. 2. https://jurnal.ugm.ac.id/jrekpros/article/view/4696/3956.
Golisano Institut for Sustainability. 2020. What Is Life Cycle Assessment (LCA)?. https://www.rit.edu/sustainabilityinstitute/blog/what-life-cycle-assessment-lca. Diakses pada 20 Maret 2023.
https://repository.its.ac.id/75430/2/2512100057-Paper.pdf
Putri Harmira Primanda. (2017). "Life Cycle Assessment (LCA) Emisi pada Proses Produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Bensin dengan Pendekatan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)" dalam Tugas Akhir. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. https://repository.its.ac.id/43311/1/3313100001-Undergraduate_Thesis.pdf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H