Mohon tunggu...
LindungiHutan
LindungiHutan Mohon Tunggu... Penulis - LindungiHutan.com

Informasi resmi terkait LindungiHutan.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa yang Dimaksud dengan Life Cycle Assessment atau LCA? Bagaimana Langkah-langkahnya?

30 Maret 2023   22:55 Diperbarui: 30 Maret 2023   23:06 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Simplenya, Life Cycle Assessment atau LCA adalah metode yang digunakan untuk menilai dampak terhadap lingkungan dari suatu tahapan siklus sebuah produk, proses, atau layanan.

LCA juga didefinisikan sebagai analisis sistematis dampak lingkungan selama seluruh siklus hidup produk, bahan, proses, atau aktivitas terukur lainnya. LCA memodelkan implikasi lingkungan dari banyak sistem yang saling berinteraksi yang membentuk produksi industri. Ketika dilakukan secara akurat, metode ini dapat memberikan data berharga yang dapat digunakan oleh pembuat keputusan untuk mendukung inisiatif keberlanjutan.

LCA dapat digunakan mulai dari perancangan produk, pengembangan proses produksi yang lebih baik, inovasi produk atau proses, meningkatkan sistem manajemen lingkungan, pemilihan produk atau proses serta pemilihan pemasok, mengomunikasikan informasi lingkungan untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan, penetapan strategi perusahaan, sampai pengambilan keputusan untuk kebijakan dalam pemerintah.

Intinya, Life Cycle Assessment atau LCA secara umum merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengukur dampak lingkungan dari sebuah produk atau aktivitas selama siklus hidup produk dari raw material, diikuti proses produksi penggunaan, dan berakhir pada pengolahan sampah.

4 Langkah LCA Apa Saja?

Metode LCA mengenal beberapa tahapan untuk melakukan identifikasi dan evaluasi produk. Berikut ini adalah tahapan Life Cycle Assessment:

1. Definisi tujuan dan cakupan (goal and scope definition)

Tahapan ini merupakan petunjuk yang dapat membantu konsistensi dari penelitian LCA. Tujuan harus menunjukkan alasan dilakukannya penelitian dan untuk apa penelitian tersebut. Ruang lingkup penjelasan penelitian metode yang dipakai, asumsi, dan batasan.

2. Tahap input analisis (Life cycle inventory)

Melakukan input inventarisasi masukan dan keluaran yang berhubungan dengan ruang lingkup studi. Tujuan analisis ini adalah untuk menunjukkan pengaruh lingkungan per bagian life cycle.

3. Tahap pendugaan dampak (life cycle impact assessment)

Evaluasi terhadap dampak potensi terhadap lingkungan dengan menggunakan hasil life cycle inventory dan menyediakan informasi untuk menginterpretasikan pada fase terakhir.

4. Tahap interpretasi (life cycle interpretation)

Tahap akhir analisis daur hidup memberikan simpulan, rekomendasi, dan pengambilan keputusan. 

Lebih lanjut, ada empat pilihan utama untuk menentukan batas-batas sistem yang digunakan berdasarkan standard ISO 14044 di dalam sebuah studi LCA:

  • Cradle to grave: Termasuk bahan dan rantai produksi energi semua proses dari ekstraksi bahan baku melalui tahap produksi, transportasi, dan penggunaan hingga produk akhir dalam siklus hidupnya.
  • Cradle to gate: Meliputi semua proses dari ekstraksi bahan baku melalui tahap produksi (proses dalam pabrik), digunakan untuk menentukan dampak lingkungan dari suatu produksi sebuah produk.
  • Gate to grave: Meliputi proses dari penggunaan pasca produksi sampai pada akhir-fase kehidupan siklus hidupnya, digunakan untuk menentukan dampak lingkungan dari produk tersebut setelah meninggalkan pabrik.
  • Gate to gate: Proses dari tahap produksi saja, digunakan untuk menentukan dampak lingkungan dari langkah produksi atau proses.

Apa Tujuan dari Pengaplikasian LCA pada Perusahaan?

Mengapa life Cycle Assessment penting dilakukan oleh perusahaan? Apakah akan menguntungkan bisnis? Paling tidak, hasil assessment LCA dapat membantu bisnis, pembuat kebijakan, dan organisasi lain membuat keputusan yang lebih tepat untuk maju menuju keberlanjutan. LCA membantu menyediakan data penting yang dapat mendukung hal-hal berikut:

  • Perbaikan proses dan desain produk,
  • Pemasaran dalam arti memenuhi permintaan konsumen akan produk ramah lingkungan,
  • Analisis hot-spot untuk memfasilitasi perbaikan berkelanjutan,
  • Verifikasi atau sertifikasi pihak ketiga,
  • Metode untuk mengukur dampak lingkungan utama misalnya gas rumah kaca, emisi karbon, penggunaan air, dan konsumsi energi,
  • Penetapan tujuan untuk perubahan iklim dan kebijakan keberlanjutan lainnya.


Prinsip dan Karakteristik Life Cycle Assessment

Mengutip dari Pujadi dalam Hamonangan, dkk (2017), LCA memiliki prinsip dan karakteristik sebagai berikut!

Prinsip LCA:

  • Melihat siklus hidup sebagai suatu perspektif dengan kata lain mempertimbangkan seluruh siklus hidup fisik dari suatu produk atau jasa,
  • Mencakup semua aspek lingkungan menjadi satu penilaian umum sehingga dampak lingkungan dapat diidentifikasi,
  • Memberikan transparansi dalam rangka memastikan interpretasi  yang tepat atas hasil yang didapatkan oleh perhitungan,
  • Bersifat iterative karena terdiri dari empat tahapan yaitu penentuan tujuan dan ruang lingkup penelitian, Life Cycle Inventory, Life Cycle Impact Assessment (LCIA), dan interpretasi.
  • Berfokus kepada lingkungan dengan mempelajari aspek lingkungan dari sistem produk dan mengesampingkan aspek ekonomi dan sosial ke luar penelitian.

Karakteristik LCA:

  • Sifat analisis secara menyeluruh dan lengkap yang menjadi kekuatan utama metode ini,
  • LCA tidak dapat mengukur suatu dampak lokal. LCA tidak menyediakan kerangka untuk sebuah studi penilaian dampak lokal di tempat yang spesifik,
  • Metode LCA berfokus pada karakteristik fisik dari aktivitas industri dan proses ekonomi lainnya dan tidak termasuk mekanisme pasar atau efek lain dalam pengembangan teknologi,
  • LCA hanya berfokus pada aspek lingkungan dan tidak berkaitan dengan aspek ekonomi, sosial, maupun aspek lainnya,
  • LCA adalah sebuah alat analisis yang digunakan untuk mendukung keputusan, tetapi LCA tidak dapat menggantikan proses pengambilan keputusan itu sendiri.

Rujukan dan referensi:

Hamongan Simon Pieter, dkk (2017)."Evaluasi Dampak Proses Produksi dan Pengolahan Limbah Minuman Isotonik Mizone Terhadap Lingkungan dengan Metode Life Cycle Assessment" dalam Industrial Engineering Online Journal. Universitas Diponegoro. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/ieoj/article/view/16494.

Harjanto Ratri Taufan, dkk. (2012). "Life Cycle Assessment Pabrik Semen PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap: Komparasi antara Bahan Bakar Batubara dengan Biomassa" dalam Jurnal Rekayasa Proses, Vol. 6 No. 2. https://jurnal.ugm.ac.id/jrekpros/article/view/4696/3956.

Golisano Institut for Sustainability. 2020. What Is Life Cycle Assessment (LCA)?. https://www.rit.edu/sustainabilityinstitute/blog/what-life-cycle-assessment-lca. Diakses pada 20 Maret 2023.

https://proper.menlhk.go.id/propercms/uploads/magazine/docs/buku/magazinePedoman_Penyusunan_Laporan_Penilaian_Daur_Hidup_2021.pdf

https://repository.its.ac.id/75430/2/2512100057-Paper.pdf

Putri Harmira Primanda. (2017). "Life Cycle Assessment (LCA) Emisi pada Proses Produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) Jenis Bensin dengan Pendekatan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)" dalam Tugas Akhir. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. https://repository.its.ac.id/43311/1/3313100001-Undergraduate_Thesis.pdf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun