Mohon tunggu...
LindungiHutan
LindungiHutan Mohon Tunggu... Penulis - LindungiHutan.com

Informasi resmi terkait LindungiHutan.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengertian Ekowisata: Karakteristik, Standar, dan Konsep Dasar Operasional

10 Maret 2023   10:34 Diperbarui: 10 Maret 2023   10:37 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tentang pelestarian alam, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkannya. Salah satu caranya yaitu melalui sarana ekowisata. Mungkin, selama ini konsep wisata yang kita pahami adalah wahana permainan besar di tengah kota yang dibangun dengan megah?

Faktanya, ada alternatif untuk kamu yang ingin meninggalkan hiruk pikuk kota dan kembali ke alam. Ekowisata adalah jawabannya! Konsep wisata satu ini mengutamakan lokalitas dan sustainabilitas demi menjaga kelestarian lingkungan.

Nah, artikel kali ini kita akan membahas tentang apa itu ekowisata? Apa perbedaannya dengan konsep wisata lainnya?

Apa yang Dimaksud dengan Ekowisata?

dokpri
dokpri

Ekowisata awal mulanya lahir dari suatu konsep alternative tourism yang memberikan suatu kritikan terhadap paradigma lama tentang pariwisata.

Mengingat, pariwisata dalam paradigma lama cenderung mengutamakan pembangunan besar-besaran dengan ciri pertumbuhan cepat, marginalisasi kepentingan masyarakat, hingga eksploitasi sumber daya alam tanpa mengindahkan kelestariannya.

Sebagai antitesis, muncul praktik pariwisata yang kemudian populer disebut ekowisata.

Ekowisata merupakan wisata berbasis alam yang berkelanjutan dengan fokus pengalaman dan pendidikan tentang alam, dikelola dengan sistem pengelolaan tertentu dan memberi dampak negatif paling rendah terhadap lingkungan, tidak bersifat konsumtif dan berorientasi pada lokal (dalam hal kontrol, manfaat yang dapat diambil dari kegiatan usaha).

Sementara World Conservation Union menyebutkan bahwa ekowisata adalah perjalanan bertanggung jawab secara ekologis, mengunjungi daerah yang masih asli untuk menikmati dan menghargai keindahan alam (termasuk kebudayaan lokal) dan mempromosikan konservasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga membedakan ekowisata daripada konsep wisata lainnya yaitu adanya keseimbangan antara aspek kelestarian alam dan ekonomi. Melalui ekowisata, wisatawan dan seluruh komponen yang terkait dengan penyelenggaraan wisata diajak untuk lebih peka terhadap masalah lingkungan dan sosial sehingga diharapkan sumber daya alam tetap lestari dan wisatawan memiliki apresiasi lingkungan yang tinggi.

Selain dari sisi lingkungan dan ekologinya, ekowisata juga mesti memperhatikan masyarakat di sekitar objek pariwisata. Pastikan masyarakat dilibatkan penuh dan mendapatkan manfaat dari adanya ekowisata tersebut.

Apalagi wisatawan ekowisata yang datang acap kali selain mencari kesempatan menyatu dengan alam, mereka juga ingin mengenal budaya lokal lebih dekat.


Perbedaan Ekowisata dan Mass Tourism

Banyak dan luasnya pengertian ekowisata meninggalkan berbagai interpretasi. Maka dari itu, terdapat beberapa kriteria atau barometer yang membedakan konsep wisata satu ini. Beberapa kriteria tersebut antara lain:

  • Daya tarik harus didominasi oleh alam,

  • Interaksi pengunjung dengan atraksi tersebut harus difokuskan pada pembelajaran dan praktik yang terkait dengan keberlanjutan ekologi, sosial budaya, dan ekonomi,

  • Pengalaman dan manajemen produk harus mengikuti prinsip dan praktik yang terkait dengan keberlanjutan ekologi, sosial budaya, dan ekonomi.

Lebih lanjut, berikut ini tabel perbedaan antara ekowisata dan pariwisata massal:

 Pariwisata Umum/Mass Tourism:

  • Pengunjung berkelompok besar

  • Perkotaan

  • Kegiatan pemasaran umum wisata

  • Harga rata-rata pasaran untuk menjaring wisatawan sebanyak-banyaknya,

  • Berdampak terhadap lingkungan alam,

  • Manajemen berdasarkan prinsip makroekonomi,

  • Hubungan anonym antara pengunjung dan komunitas lokal

Ekowisata:

  • Pengunjungnya dalam kelompok kecil,

  • Pedesaan,

  • Kegiatan pemasaran yang ramah lingkungan,

  • Dampak terhadap alam sedikit,

  • Pengelolaan berbasis prinsip ekonomi lokal,

  • Hubungan pribadi antara pengunjung dan komunitas lokal.

Standar dan Konsep Dasar Operasional dalam Ekowisata:

Menurut Weaver dan Lawton dalam Tugba Kiper (2013), terdapat beberapa standar yang mesti dipenuhi dalam menyelenggarakan ekowisata antara lain:

  • Perlindungan ekosistem,

  •  Pemeliharaan ekosistem tempat objek ekowisata berada,

  • Perlindungan dan pemeliharaan satwa liar terutama spesies yang terancam punah,

  • Satwa liar hidup harmonis dengan manusia,

  • Pemeliharaan kondisi fisika-kimia kawasan,

  • Menjaga kualitas sumber daya air tawar dan laut,

  • Tidak menimbulkan limbah yang mencemari air, tanah, dan udara,

  • Melakukan konservasi budaya dan sejarah lokal

  • Menjaga budaya lokal tetap terjaga.

Sementara itu, dalam menyusun tiga konsep dasar yang lebih operasional tentang ekowisata, yaitu sebagai berikut:

  • Perjalanan outdoor dan di alam yang tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Dalam ekowisata diutamakan penggunaan sumber daya hemat energi, seperti tenaga surya, bangunan kayu, bahan daur ulang, dan bahan lain yang ramah lingkungan.

  • Wisata ini mengutamakan penggunaan fasilitas akomodasi yang diciptakan dan dikelola oleh masyarakat kawasan wisata setempat. Prinsipnya, akomodasi yang tersedia bukanlah perpanjangan tangan hotel internasional. Termasuk juga makanan yang ditawarkan bukan makanan berbahan baku impor, melainkan semuanya berbasis produk lokal.

  • Perjalanan wisata ini menaruh perhatian besar pada lingkungan alam dan budaya lokal. Wisatawan biasanya banyak belajar dari masyarakat lokal, bukan sebaliknya menggurui mereka.

Itulah penjelasan mengenai ekowisata termasuk perbedaannya dengan konsep wisata lain hingga standar dan teknis operasionalnya. Kalau kamu tertarik enggak nih berkunjung ke kawasan ekowisata?

Referensi:

Jenifer Hill dan Tim Gale. 2009. Ecotourism and Environmental Sustainability Principles and Practice. England: Ashgate Publishing Limited. https://perpus.univpancasila.ac.id/repository/EBUPT190797.pdf

Winarno Dunardi Djoko dan Harianto Sugeng Prayitno. 2017. Ekowisata. http://repository.lppm.unila.ac.id/7584/4/gunardi-Bahan%20Ajar%20EKOWISATA-2017-CETAK.pdf

Tugba Kiper. 2013. Role of Ecotourism in Sustainable Development https://cdn.intechopen.com/pdfs/45414/InTechRole_of_ecotourism_in_sustainable_development_.pdf

Arida I Nyoman Sukma. 2017. Ekowisata Pengembangan, Pertisipasi Lokal, dan TantangN Ekowisata. Bali: Cakra Press. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/17f4f7ddf961b69d18b504bf7b7c3309.pdf

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun