Variabel sosial mengacu pada dimensi sosial suatu komunitas atau wilayah dan dapat mencakup pengukuran pendidikan, pemerataan, dan akses ke sumber daya sosial, kesehatan dan kesejahteraan, kualitas hidup dan modal sosial. Contoh spesifik meliputi:
- Tingkat pengangguran,
- Partisipasi angkatan kerja perempuan,
- Pendapatan rumah tangga rata-rata,
- Kemiskinan relatif,
- Kejahatan kekerasan per kapita,
- Harapan hidup yang disesuaikan dengan kesehatan.
Mengapa Konsep Triple Bottom Line Penting?
Memang, konsep TBl atau 3P ini tampak terdengar idealis dan naif di tengah derasnya persaingan antar perusahaan guna mendapatkan untung sebesar-besarnya. Kendati demikian, mewujudkan bisnis dan perusahaan yang inovatif dan ramah lingkungan sembari mengejar keuntungan bukanlah satu hal yang tidak mungkin.
Karena faktanya, banyak perusahaan yang menuai keuntungan finansial dengan berkomitmen pada praktik bisnis yang berkelanjutan. Hal tersebut juga membuktikan makin banyak perusahaan dengan metric lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang baik cenderung menghasilkan keuntungan finansial.
Dengan begitu, semakin banyak pula investor yang mulai berfokus pada materi ESG saat membuat keputusan Investasi.
Mengingat, tujuan diperlukannya pengungkapan triple bottom line agar pemangku kepentingan serta investor mengetahui kondisi finansial (ekonomi) perusahaan, serta karyawan dan masyarakat (sosial) di sekitar perusahaan merasa aman dan tentram serta sejahtera. Tak lupa juga menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem (environmental).
ColaboraTree, Mewujudkan Komitmen Perusahaan dalam Menjaga Lingkungan dan Ekosistem dengan Mudah
Bersama LindungiHutan, perusahaan lebih mudah untuk merencanakan, melaporkan, dan menjalankan program penghijauan sepanjang tahun yang melibatkan lebih banyak orang dan mendukung dampak kebaikan.
Hingga saat ini, LindungiHutan telah menanam 574.700 pohon bersama 413 Mitra Hijau di 46 lokasi penghijauan.
Berikut ini 5 alasan brand/perusahaan perlu menjalin kerja sama dengan LindungiHutan yaitu:
- Mudah dan berkelanjutan, LindungiHutan menjalin kerja sama dengan Penggerak penghijauan dan petani hutan untuk mempermudah proses penanaman dan memberikan manfaat ekonomi dan sosial kepada masyarakat sekitar hutan.Â
- Meningkatkan citra baik brand/perusahaan di mata publik.
- Menumbuhkan kredibilitas bisnis dan kepercayaan konsumen, karyawan, mitra usaha, vendor atau auditor terhadap komitmen brand/perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan publik.
- Menaikan penilaian investor dan pemegang saham perusahaan.
- Skema kerja sama, biaya, dan lokasi kegiatan dapat diatur dan dibicarakan.
Adapun, beberapa manfaat berkolaborasi dengan LindungiHutan yaitu:
 Campaign Page
Setiap Mitra Hijau yang menjalin kerja sama dengan LindungiHutan mendapatkan halaman Kampanye Alam untuk transparansi dan perkembangan kegiatan penanaman pohon.
E-Certificate
Untuk menunjukkan bukti kepedulian brand dan perusahaan pada upaya penghijauan, LindungiHutan memberikan e-certificate khusus bagi mitra hijau.