Banyak orang setelah pengumuman penarikan diri Pak Prabowo, memberi komentar dan analisis yang sangat tajam. Tentu ada yang menilai hal tersebut benar dan ada yang menilai salah. Kalaupun beliau kita nilai salah, yakinlah bukan hanya anda yang menyadari hal tersebut. Tetapi kenapa malah, kesalahan yang sudah dipahami bersama itu harus di korek korek terus, bukankah lebih baik, kalau menemukan sesuatu yang busuk, langsung ditanam (karena kita secara bersama sudah tahu benda itu busuk) daripada bersama-sama mengorek-orek bangkai tersebut sampai baunya menyebar kemana-mana, bahkan hingga baunya masuk terhirup ke tubuh kita.
Karena hampir semua orang mengetahui, ini merupakan hal yang tidak baik. Maka tidak perlulah dibahas lagi. Tapi mari melihat diri sendiri, bercermin ke dalam, jangan-jangan dalam perjalanan hidup kita, kitapun sering berlaku yang lebih lagi, mempermalukan diri kita sendiri, mempermalukan bahkan mengecewakan orang-orang yang kita sayangi dengan tindakan, perbuatan, dan perkataan kita.
Marilah merenung, berterimakasihlah kepada setiap orang yang pernah melakukan hal yang tidak baik, karena mereka telah mengajarkan kita, agar tidak berlaku seperti mereka.
“keledai saja tidak mau jatuh ke dalam lubang sama”
Begitu juga manusia, yang berhasil menilai bahwa saudaranya berbuat salah, manusia itupun seharusnya tidak jatuh ke kesalahan yang sama. Mari bersama memberi yang terbaik untuk bangsa kita, Indonesia tercinta.
Roma 2:1 “Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H