Mohon tunggu...
Lindung Pardede
Lindung Pardede Mohon Tunggu... Trader -

ketika diam, kita bisa memaknai hitam berwarna putih dan putih berwarna hitam. semoga

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Belajar dan Berterimakasihlah Pada Pak Prabowo

24 Juli 2014   18:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:21 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang setelah pengumuman penarikan diri Pak Prabowo, memberi komentar dan analisis yang sangat tajam. Tentu ada yang menilai hal tersebut benar dan ada yang menilai salah. Kalaupun beliau kita nilai salah, yakinlah bukan hanya anda yang menyadari hal tersebut. Tetapi kenapa malah, kesalahan yang sudah dipahami bersama itu harus di korek korek terus, bukankah lebih baik, kalau menemukan sesuatu yang busuk, langsung ditanam (karena kita secara bersama sudah tahu benda itu busuk) daripada bersama-sama mengorek-orek bangkai tersebut sampai baunya menyebar kemana-mana, bahkan hingga baunya masuk terhirup ke tubuh kita.

Karena hampir semua orang mengetahui, ini merupakan hal yang tidak baik. Maka tidak perlulah dibahas lagi. Tapi mari melihat diri sendiri, bercermin ke dalam, jangan-jangan dalam perjalanan hidup kita, kitapun sering berlaku yang lebih lagi, mempermalukan diri kita sendiri, mempermalukan bahkan mengecewakan orang-orang yang kita sayangi dengan tindakan, perbuatan, dan perkataan kita.

Marilah merenung, berterimakasihlah kepada setiap orang yang pernah melakukan hal yang tidak baik, karena mereka telah mengajarkan kita, agar tidak berlaku seperti mereka.

“keledai saja tidak mau jatuh ke dalam lubang sama”

Begitu juga manusia, yang berhasil menilai bahwa saudaranya berbuat salah, manusia itupun seharusnya tidak jatuh ke kesalahan yang sama. Mari bersama memberi yang terbaik untuk bangsa kita, Indonesia tercinta.

Roma 2:1 “Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.”

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun