Situs Megalitikum Maskuning Kulon terletak di Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso. Megalitikum Maskuning Kulon, kompleks pemakaman terdiri dari batu-batu besar dengan penyangga di bawahnya. Hal ini bertujuan untuk melindungi jenazah dari serangan binatang buas. Selain itu, dalam batu tersebut juga ditemukan barang-barang seperti perhiasan yang disertakan sebagai bekal menuju ke alam nenek moyang.
Inovasi dalam Kurikulum
Integrasi Mata Pelajaran: Mengintegrasikan elemen budaya lokal dalam berbagai mata pelajaran. Misalnya, dalam pelajaran IPS, siswa bisa mempelajari tentang pengaruh geografi terhadap pola migrasi masyarakat.
Proyek Penelitian Individu: Mendorong siswa untuk melakukan penelitian individu tentang kearifan lokal di daerah mereka, seperti tradisi pernikahan atau ritual keagamaan.
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan yang mengintegrasikan geografi dan kearifan lokal memiliki peran strategis dalam memperkuat identitas budaya siswa sejak dini. Geografi membantu siswa memahami keterkaitan antara lingkungan dan kehidupan masyarakat, sementara kearifan lokal menjadi sumber nilai dan tradisi yang kaya untuk pembelajaran. Dengan pendekatan ini, siswa dapat mengenali keunikan budaya daerah mereka, menghargai keberagaman, dan merasa bangga akan identitas bangsa. Melalui strategi inovatif seperti penggunaan teknologi, proyek kolaboratif, dan kunjungan lapangan, pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan bermakna, membantu siswa memahami pentingnya menjaga warisan budaya di tengah arus globalisasi.
Saran
Untuk mendukung upaya ini, guru perlu mendapatkan pelatihan khusus agar mampu mengintegrasikan geografi dan kearifan lokal dalam pembelajaran dengan cara yang kreatif dan relevan. Selain itu, sekolah dapat bekerja sama dengan komunitas adat atau seniman lokal untuk memperkenalkan budaya daerah secara langsung kepada siswa. Pengembangan media pembelajaran berbasis budaya lokal yang sesuai dengan kurikulum nasional juga menjadi kebutuhan penting dalam proses ini. Dukungan dari pemerintah, seperti alokasi anggaran, kebijakan yang mendukung, dan penyediaan fasilitas pendidikan, akan sangat membantu keberhasilan program ini. Hal yang paling penting, keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam memperkenalkan serta melestarikan budaya lokal menjadi elemen yang dapat memperkuat pendidikan karakter siswa. Dengan sinergi antara berbagai pihak, pendidikan berbasis budaya lokal dapat menjadi fondasi yang kuat bagi generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan identitas budaya Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Hutama, F. S. (2016). Pengembangan Bahan Ajar Ips Berbasis Nilai Budaya Using Untuk Siswa Sekolah Dasar. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 5(2), 113.