Seorang pemuda termenung bingung mau ngapain setelah lulus kuliah. Banyak pekerjaan namun dalam pandangannya tidak sesuai ekspektasi.
"Apa kata orang kalau aku melamar ini? Apa kata orang kalau aku jadi itu?" akhirnya, dia memilih menganggur, sambil menunggu pekerjaan yang ia idam-idamkan, dan juga baik menurut pandangan orang. Sesuai dengan lembar ijazah yang baru ia terima.
Sayangnya, waktu menunggu tidak cukup satu tahun atau dua tahun. Tidak terasa waktu berganti, bulan berlalu dan tahun baru segera datang. Dengan ijazah yang sama, fresh graduated pun semakin banyak yang muncul.
Terjebak dengan, "apa kata orang!" membuat ia semakin tenggelam dengan tidak melakukan apapun?"
Apakah kamu sering berfikir tentang "apa kata orang?" sebelum memutuskan melakukan sesuatu. Sangat merasa cemas dengan pendapat orang lain? Takut dibilangin orang atau takut diomongin? Takut salah? Takut jelek di mata orang? Takut gagal? Huhuhu itu adalah indikasi mengalami FOPO atau Fear of Other People's Opinions.
FOPO atau Fear of Other People's Opinions Merusak Masa Depan
Ketakutan terhadap pendapat orang lain atau terlalu mempertimbangkan apa kata orang akan sangat mengganggu kehidupan jika muncul secara terus menerus. Penulis sendiri merasakan hal ini. Ketika maju atau berbicara di depan umum sangat nervous bahkan sebelum tampil sudah merasa tidak nyaman. Dalam pikiran terbebani, "bagaimana ya kalau salah?" bagaimana ya kalau ditertawain orang lain?
Kemudian pasangan penulis memotivasi agar lebih berdamai dengan perasaan sendiri. "Memang kenapa kalau salah? Memang kenapa kalau orang lain tahu kekurangan kita? Biarkan! Tumbuhkan rasa percaya diri. Pertama memang terasa berat, bahkan saat memegang mic terlihat tangan sedikit bergetar, tapi untuk tampil berikutnya rasa itu akan berangsur hilang.
Mengutip kata kata Ann Landers
Di usia 20, kita khawatir soal apa yang dipikirkan orang lain tentang kita. Di usia 40, kita tidak peduli tentang apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Di usia 60, kita baru menyadari bahwa orang lain tidak pernah benar-benar memikirkan tentang kita sama sekali.