Mohon tunggu...
Linda Puspita
Linda Puspita Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Jambi, yang mengabdi sebagai tenaga pengajar honorer di SDN 81/II Muara Bungo.

Menyukai dunia tulis menulis dan merasa selalu beruntung saat mulai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pengalamanku Memasak Bersama Si Kecil dan Berikut 7 Manfaatnya

19 Desember 2022   08:54 Diperbarui: 22 Desember 2022   10:40 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak semua ibu memiliki waktu mengajak anak memasak bersama. Meski begitu bukan berarti tidak bisa. Aku sendiri banyak menghabiskan waktu diluar rumah. Diantara tujuh hari, weekend adalah waktu yang asyik untuk memasak sekaligus beres beres dapur.

"Mengapa mengajak si kecil memasak bersama? Tambah kotor 'kan? Tambah lama 'kan memasaknya? Kalau si kecil kena cabai? Kena pisau?"

Awalnya aku mikir seperti itu juga. Duh tambah riwueh! Seiring waktu si kecil sudah duduk di kelas 2 SD, ketika aku sedang menyapu, dia diam saja, tidak ada inisiatif membantu. Di dapurpun seperti itu, apapun aktivitas yang ia lihat tidak ada inisiatif apa-apa.

Nah, khawatir dengan dampak si kecil tidak terlibat dalam kegiatan dapur, sejak saat itu mulailah aku mempelajari manfaat memasak bersama si kecil untuk tumbuh kembangnya. Ilmu tersebut menyemangati aku agar tidak ego. Mau cepat selesai dll. Ada yang lebih penting dari itu semua, yaitu melatih life skill anak.

Life Skill

"Ah, mau cepet nih!". Begitulah salah satu alasan yang dulunya memberatkanku untuk mengajak anak masak bersama. Inginnya mau cepat selesai lalu melanjutkan pekerjaan lainnya.

Nah, mind set seperti itu perlahan aku hilangkan. Tidak apa apa jika pekerjaan lainnya harus dialihkan kepada orang lain. Sudah disepakatin kalau setiap weekend adalah waktu bersama anak di dapur.

Ternyata, memasak bagi anak merupakan life skill dasar yang harus mereka miliki. Sehingga jika sewaktu waktu sendiri di rumah, mereka tidak bingung mau makan apa. Tidak cangung lagi dengan peralatan dapur. Sudah paham mana alat yang aman dan berbahaya. Mana yang boleh mereka gunakan atau tidak boleh diganggu. Ketika akan menggoreng telur, cukup putar ke kanan Kompor Rinnai. Letakkan kuali, beri minyak, lalu goreng. Selesai.

Melatih Kepekaan dan Tanggung Jawab

Jadi, semenjak si kecil ikut memasak di dapur, kepekaan terlatih. Melihat aku sibuk di dapur langsung bertanya, "masak apa Mi? Kakak bantu apa ya?" Meskipun dia baru datang tergopoh-gopoh dari sekolah, tetap antusias mau menolong.

Selain itu, aktivitas memasak bersama si kecil juga mengajarkan tanggung jawab. Misalnya, kakak berhasil menyelesaikan tugasnya yaitu memotong sayuran. Dari sini, ia belajar untuk tidak "menuntut" ibu yang mengerjakannya semua. Ia mulai paham, ada tugasnya juga.

Anak Memperoleh Kepercayaan

Aku memberikan respon positif terhadap hasil pekerjaan di dapur. Hmmm, awalnya berat ! Misalnya si kakak mencuci piring. Masih terasa licin permukaan piring jika disentuh tangan. Yang kulakukan adalah mengajarinya dengan pelan. Bahwa begini, cara membasuh agar bersih.

Aku berikan kepercayaan bahwa ia bisa melakukannya. Tergoda sekali untuk membasuh ulang. Tapi jika, aku lakukan akan melukai perasaan anak. Esoknya anak akan enggan membantu.

Sebaliknya jika direspon positif, seiring waktu pekerjaannya bertambah baik lho. Dimulai dari Rinnai, mengelap kompor, mengelap meja, merapikan isi kulkas, memotong sayuran, memasukan, dan mengaduk sayur, biasanya aku berikan kepercayaan kepada kakak untuk melakukan. Aku hanya tetap mengawasi dan membimbingnya.

Jangan Dipaksa

Seperti niat awal mengajak memasak bersama si kecil tujuan utamanya adalah melatih life skill. So, sebagai orang tua aku belajar untuk tidak memaksa. Misalnya ketika si kakak, mengelap dan membuang air dalam wadah penampung uap Rice Cooker Miyako.

"Tekan ujungnya ke dalam, lalu angkat." Ini kali kedua dia bertanya bagaimana cara membersihkannya.

Ingin menjawab, "tanya terus!?" tapi itu pemaksaan untuk menguasai suatu hal dalam sekali ucap. Tentunya itu tidak baik untuk mental dia. So, aku tidak paksa untuk tahu sesuatu dalam waktu yang singkat dan sekali ucap.

Memasak Bersama Adalah Bonding Time

Membantu pekerjaan di dapur menjadi bonding time antara aku dan si kakak. Menjalin kedekatan. Menghadirkan momen yang selalu diingat. Misalnya, ketika aku bereksperimen membuat lontong di Rice Cooker Miyako.

Si kakak menatapku heran, "Emang bisa ya, Mi? Sekenanya kujawab, "entah!" lalu kami tertawa bersama. Syukurlah, waktu itu eksperimen kami berhasil.

Momen ini juga memungkinkan kami banyak bercerita. Cerita tentang masa kecilku, bagaimana dulu aku harus berbagi makanan yang sedikit dengan banyak saudara. Cerita-cerita seperti ini memberikan kami peluang lebih dekat. Dan membuat kami lebih besrsyukur dengan kehidupan sekarang.

Meningkatkan Nafsu Makan

Kuperhatikan jika si kakak terlibat untuk memasak atau menyiapkan meja makan. Ia jadi lebih lahab makannya. Si kakak awalnya tidak menyukai sayur, sekarang kangkung, bayam, labu menu sayur yang wajib ada.

Ternyata mudah meningkatkan nafsu makan anak, cukup libatkan anak dalam memotong, mengaduk, bahkan mencicipi sayur yang dibuat bersama. Hati-hati ketika mencicipi dari panci diatas Kompor Rinnai ya!

Mengajarkan Berhitung dan Sains

Memasak bersama si kecil memang mengajarkan ilmu berhitung dan sains. Awalnya, memang membuat catatan, lama-lama takaran, durasi memasak sudah hafal dengan sendirinya.

Begitu juga anak, dalam kegiatan memasak mereka juga mengasah berhitung dan sains. 

Penutup

Nah ,itulah Pengalamanku Memasak Bersama Si Kecil dan 7 Manfaatnya. Biar lebih semangat mengambil manfaat tersebut, mulailah dengan merendahkan ego dan singkirkan alasan tidak sempat atau harus cepat mengerjakan pekerjaan lainnya.

Agar semua berjalan dengan baik, sediakan Teman Wajib Anda di dapur. Lebih mudah dan anak-anak aman untuk mengoperasikannya. Sejak menikah aku setia menggunakan Miyako dan Rinnai Indonesia.

Terakhir, dokumentasikan setiap momen bersama si kecil. Selain menambah semangat si kecil. Itu bisa mengukur pencapaiannya hari demi hari. Kebetulan Miyako x Rinnai mengadakan foto kompetisi Masak Seru Bareng Ibu dari 1 - 30 Desember 2022 nih. Dengan hadiah utama berupa produk-produk Miyako dan Rinnai senilai jutaan rupiah dan hadiah menarik lainnya yang akan dibagikan selama acara berlangsung. Selain itu pemenang akan mendapat kesempatan untuk masak bersama Chef Norman Ismail secara langsung lho. Yuk, ikutan menginsipirasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun