Teori kelekatan atau attachment dikembangkan oleh John Bowlby dan diperluas oleh Mary Ainsworth untuk menjelaskan hubungan emosional antara anak dan pengasuh utama, yang berpengaruh pada perkembangan psikologis anak.
Pandangan John Bowlby
1. Pengertian Attachment: Bowlby menggambarkan attachment sebagai hubungan emosional yang kuat dan bertahan lama antara anak dan pengasuh, yang memberikan rasa aman.
2. Prinsip Utama:
Attachment adalah proses biologis yang mendukung kelangsungan hidup anak.
Anak secara alami memiliki kebutuhan untuk membangun hubungan dengan pengasuh.
3. Tahapan Attachment Bowlby:
* Pra-attachment (0--2 bulan): Pada tahap ini, bayi menggunakan sinyal seperti menangis atau tersenyum untuk menarik perhatian pengasuh tanpa membedakan siapa yang mengasuhnya.
* Attachment dalam Pembentukan (2--7 bulan): Bayi mulai mengenali pengasuh tertentu dan merasa nyaman di dekat mereka.
* Attachment yang Jelas (7--24 bulan): Anak menunjukkan kecemasan ketika terpisah dari pengasuh utama dan secara aktif mencari kedekatan.
* Hubungan Timbal Balik (24 bulan ke atas): Anak mulai menyadari bahwa pengasuh juga memiliki kebutuhan dan tujuan mereka sendiri.
Empat Pola Attachment Anak:
1. Attachment Aman (Secure Attachment):
Anak merasa percaya bahwa pengasuh akan memenuhi kebutuhannya. Ketika pengasuh pergi, anak mungkin menangis, tetapi dengan cepat merasa tenang saat pengasuh kembali.
2. Attachment Menghindar (Avoidant Attachment):
Anak cenderung menghindari pengasuh dan menunjukkan sedikit reaksi ketika pengasuh pergi atau kembali. Pola ini sering terjadi jika pengasuh kurang responsif terhadap kebutuhan anak.
3. Attachment Ambivalen/Resisten (Ambivalent/Resistant Attachment):
Anak menunjukkan kecemasan berlebih ketika pengasuh pergi dan sulit merasa tenang saat pengasuh kembali. Pola ini biasanya muncul karena pengasuh tidak konsisten dalam merespons kebutuhan anak.
4. Attachment Tidak Terorganisir (Disorganized Attachment):
Pola ini ditambahkan oleh peneliti lain dan ditandai oleh perilaku campuran, seperti mendekati tetapi juga menghindari pengasuh. Umumnya muncul akibat pola asuh yang penuh tekanan atau trauma.
Teori ini menjadi landasan utama dalam psikologi perkembangan, khususnya untuk memahami hubungan antara orang tua dan anak serta dampaknya sepanjang hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H