Anak dengan kecerdasan intrapersonal ini akan tumbuh menjadi anak yang bijaksana. Dia juga pandai mengendalikan diri dan mengambil keputusan.
7. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kecerdasan yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal ini mudah berinteraksi dan bergaul dengan orang lain. Dia akan mudah bekerja sama dengan orang lain, memiliki empati sosial yang tinggi dan bisa memediasi konflik.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis ini berhubungan dengan kemampuan memahami alam. Anak yang memiliki kecerdasan naturalis akan mampu mengenali dan mengkategorikan tanaman, hewan, dan benda-benda lain di alam, serta tertarik mempelajari spesies makhluk hidup.
9. Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan eksitensial ini adalah jenis kecerdasan yang baru-baru ini ditambahkan oleh Gadner. Kecerdasan eksistensial ini berhubungan dengan kemampuan dalam mengajukan dan mencari jawaban pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia, seperti "Apa arti hidup?", "Mengapa kita mati?", atau "Apa peran kita di dunia?".
Kecerdasan eksistensial lebih mengarah ke bidang filsafat. Kecerdasan eskistensial ini dianggap berkaitan dengan tipe kecerdasan spiritual.
Pentingnya Memahami Jenis-Jenis Kecerdasan Peserta Didik
Meskipun teori kecerdasan majemuk ini sudah ada sejak tahun 1983, kecerdasan majemuk baru menjadi perhatian dan perbincangan hangat dalam beberapa tahun terakhir ini. Apalagi sejak Kemdikbud mengeluarkan kebijakan merdeka belajar, semakin banyak orang yang memahami pentinngnya pehamanan tentang kecerdasan majemuk. Terutama bagi guru. Sangat penting bagi guru untuk memahami jenis-jenis kecerdasan majemuk peserta didiknya. Mengapa?
Pertama, dengan memahami jenis-jenis kecerdasan majemuk peserta didiknya, guru akan yakin bahwa setiap anak itu cerdas. Guru tak akan lagi putus asa saat melihat pencapaian peserta didiknya. Mereka memiliki kecerdasannya masing-masing. Misalnya, anak dengan kecerdasan logis-matematis akan jago mengerjakan soal-soal matematika. Sebaliknya, anak dengan kecerdasan spasial-visual akan mahir menciptakan beragam karya seni.