Sebuah pertemanan yang sejati bisa dilihat dari lamanya durasi waktu untuk menjalani kehidupan baik senang maupun susah. Adriano merupakan sosok sahabat yang akhirnya menolong Amos untuk mendapatkan pekerjaan di kafe sebagai penyanyi dan pemain piano.
3. "Menyanyi tanpa mendengarkan saja, seperti aku, setidaknya aku menikmati"
Kalimat ini diucapkan oleh Adriano, saat pertama kali datang ke gudang berisi alat peternakan dan juga ternyata ada alat musik piano dan gitar milik Amos. Adriano kemudian menanyakan apakah Amos tidak ingin bermain music atau bernyanyi.
Amos menjawab bahwa ia akan mengubur mimpinya itu, ia tidak ingin tuna netra identik dengan pekerjaan sebagai musisi.
Ia juga mengatakan bahwa semenjak peristiwa pernikahan saudara Paman Giovanni, ia bahkan terlalu malu dan mual bila mendengarkan suaranya sendiri. Musik adalah impiannya, dan Amos merasa telah gagal sejak suaranya rusak hari itu.
Namun, Adriano berpikir sebaliknya. Ia mengatakan bahwa Amos sebaiknya tidak terlalu memikirkan hal itu. Fokus pada impian tentunya baik, namun jangan terlalu keras pada diri sendiri, sampai memainkan musik dan bernyanyi pun tidak dilakukan.
Adriano memiliki prinsip "menyanyi tanpa mendengarkan saja, seperti aku, setidaknya aku menikmati". Kalimat ini mengandung pesan bahwa, jika kita menyukai sesuatu, kita bisa melakukan hobi tersebut tanpa harus berfikir apakah akan sempurna atau tidak, cukup menikmatinya saja.
4. "Apakah kamu siap menjadikan musik sebagai satu-satunya alasanmu untuk hidup?"
Hidup tanpa bantuan dan ketergantungan dari ayah dan ibunya merupakan salah satu cita-cita Amos. Ia ingin mendapatkan penghasilan sendiri hingga akhirnya ia bekerja sebagai penyanyi dan pemain piano di kafe.
Hingga suatu hari, tawaran datang padanya untuk dikenalkan dengan Maestro Suarez Infiesta, seorang musisi terkenal asal Spanyol. September 1988 menjadi bulan pertama pertemuan itu, Maestro Suarez menguji kepiawaian suara Amos apakah layak atau tidak untuk mengisi di Opera.