Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Makna Film "Homestay", Sebuah Pesan untuk Menghargai Kehidupan

2 April 2019   21:50 Diperbarui: 2 April 2019   21:58 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan konflik Min dengan Pi (rekan sekolah Min) (Sumber: timeout.com)

"Aku tidak memiliki siapapun yang menyayangiku, semua membenciku dan tiada seorang pun yang akan menghentikanku untuk mengakhiri hidup ini" -Min-

Semua orang hidup dengan kompleksitas masalahnya masing-masing. Stres bisa muncul kapanpun dan dimanapun. Terjebak di jalan macet pasti stress, liat poto mantan tapi belum bisa move on juga stress, banyak deadline kerjaan stress, dimarahin obos apalagi bikin stress banget, duh rasanya pengen ngemil beling *eh emangnya kuda lumping.

Nah ini dia nih yang bahaya. Salah satu tanda stress kita sudah naik level adalah munculnya depresi. Depresi juga punya tingkatan, semakin tinggi level depresi, maka kita akan merasa memegang beling halusnya seperti bulu kucing angora dan bahkan puncaknya adalah kita dengan mudah untuk mengakhiri hidup yang fana ini. OMG!!

Duh, bahasnya kok jadi serem gini ya. Sebenernya saya jadi dapat pencerahan setelah nonton premiere film Homestay hari Sabtu, 30 Maret 2019 di CGV Grand Indonesia. Film garapan sutradara Parkpoom Wongpoom ini mampu membuat saya merenungi makna hidup sekaligus makna kematian dalam satu waktu. Hmmm...

Adegan Min didatangi oleh Malaikat (Sumber: thepoppingpost.com)
Adegan Min didatangi oleh Malaikat (Sumber: thepoppingpost.com)

2

Kisahnya bermula ketika seorang anak laki-laki (Min) nekat memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Hingga seseorang yang tidak diketahui identitasnya berhasil masuk ke tubuh Min yang sudah meninggal dan menggunakan tubuh Min sebagai tempat tinggal sementara (Homestay). Sang arwah anonim ini diberikan tugas yang maha berat dari malaikat, ia harus berhasil mengungkap kenapa sih Min bunuh diri di usianya yang masih belia hanya dalam waktu 100 hari.

Foto Min dirusak, siapakah pelakunya? (Sumber: youtube.com)
Foto Min dirusak, siapakah pelakunya? (Sumber: youtube.com)

Awalnya semua normal-normal aja, Min punya kakak namanya Men, punya ibu dan ayah. Kehidupannya tidak ada masalah, semua baik-baik saja. Masalah mulai terungkap satu per satu, mulai dari ayahnya, ibunya dan kakaknya.

Wah, makin lama makin kompleks hidupnya si Min. Mulai masalah keluarga dan sekolahnya, bikin Min stress banget. Tapi disisi lain jiwa anonim dalam tubuh Min punya konsekuensi yang tidak enak nih kalau dia berhasil ataupun gagal dalam misi ini. Ups, udah aah nanti malah jadi spoiler lagi. Hehehe.

Salah satu adegan konflik Min dengan Pi (rekan sekolah Min) (Sumber: timeout.com)
Salah satu adegan konflik Min dengan Pi (rekan sekolah Min) (Sumber: timeout.com)

Intinya dalam film ini sang jiwa anonim berusaha untuk mencari tahu alasan di balik sebab kematian Min, yang konon diprediksi karena tidak kuat terhadap paparan stress yang besar dan terus-menerus. Hingga akhirnya jiwa anonim ini paham kalau Min ingin bunuh diri karena tidak ada seorang pun yang peduli dengan dirinya. Ia merasa hidupnya tidak penting lagi ketika isinya hanya kesedihan.

Adegan ketika Min dan Pi berdoa (Sumber: sg.style.yahoo.com)
Adegan ketika Min dan Pi berdoa (Sumber: sg.style.yahoo.com)

Terlarut dalam adegan demi adegan yang bergulir, membuat saya merenung. Apakah bunuh diri menjadi jalan keluar yang paling tepat? Saya justru mendapatkan jawaban ketika film ini sampai pada menit-menit eksekusi akhir. Sebuah pesan untuk menjaga dan menghargai kehidupan tersampaikan dengan baik.

Min yang sudah meninggal karena bunuh diri diberikan kesempatan untuk melihat sisi lain masalah yang dihadapinya dari kacamata orang lain. Tidak selamanya apa yang terjadi pada diri kita semata adalah kesalahan orang lain. Apa yang kita perbuat terutama saat menyakiti diri sendiri jelas-jelas adalah hasil perbuatan diri sendiri.

Andai saja kita mau berhenti sejenak dan memikirkan kembali. Mungkin saja selama ini apa yang kita pikirkan mengenai si x, si y si z hanyalah asumsi kita belaka. Cobalah untuk mengambil sudut pandang yang berbeda untuk mencari pemecahan atas masalah yang kita hadapi. Percayalah juga pasti masih ada orang lain di sekitar kita yang senantiasa menyayangi kita.

Film Homestay yang diadaptasi dari Novel Jepang yang berjudul Colorfull karya Eto Mori ini berhasil dieksekusi dengan baik oleh pak sutradara dan juga para pemainnya. Teeradon Supapunpinyo (James) yang berperan sebagai Min sebelumnya telah bermain di film Bad Genius dan Hormones dengan kualitas akting yang baik.

Begitu pula dengan Natthasit Kotimanuswanich (Best) yang berperan sebagai Menn (Kakak Min) yang baru saja naik daun lewat film Friend Zone yang ditayangkan bulan lalu. Saya dan rekan-rekan Komik Kompasiana kebetulan diberikan kesempatan menghadiri press conference yang dihadiri oleh Teeradon, best dan sutradaranya.

Salut, ternyata Homestay sudah ditayangkan di 13 negara loh, termasuk Indonesia. Saya pun juga baru mendengar dari Mba Dewi Puspa, bahwa sekuel Homestay ini ada versi anime-nya yang berjudul Colorfull. Wah, jadi penasaran sama versi jepangnya ya. Secara keseluruhan saya memberi nilai 8/10 untuk film ini. Bagus banget maknanya terutama dari sisi psikologis.

Problems are not stop signs, they are guidelines. -- Robert H. Schuller-

Salam Komik!

Buat kamu yang kepo bisa nonton dulu nih trailernya:


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun