Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Makna Film "Homestay", Sebuah Pesan untuk Menghargai Kehidupan

2 April 2019   21:50 Diperbarui: 2 April 2019   21:58 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan konflik Min dengan Pi (rekan sekolah Min) (Sumber: timeout.com)

Salah satu adegan konflik Min dengan Pi (rekan sekolah Min) (Sumber: timeout.com)
Salah satu adegan konflik Min dengan Pi (rekan sekolah Min) (Sumber: timeout.com)

Intinya dalam film ini sang jiwa anonim berusaha untuk mencari tahu alasan di balik sebab kematian Min, yang konon diprediksi karena tidak kuat terhadap paparan stress yang besar dan terus-menerus. Hingga akhirnya jiwa anonim ini paham kalau Min ingin bunuh diri karena tidak ada seorang pun yang peduli dengan dirinya. Ia merasa hidupnya tidak penting lagi ketika isinya hanya kesedihan.

Adegan ketika Min dan Pi berdoa (Sumber: sg.style.yahoo.com)
Adegan ketika Min dan Pi berdoa (Sumber: sg.style.yahoo.com)

Terlarut dalam adegan demi adegan yang bergulir, membuat saya merenung. Apakah bunuh diri menjadi jalan keluar yang paling tepat? Saya justru mendapatkan jawaban ketika film ini sampai pada menit-menit eksekusi akhir. Sebuah pesan untuk menjaga dan menghargai kehidupan tersampaikan dengan baik.

Min yang sudah meninggal karena bunuh diri diberikan kesempatan untuk melihat sisi lain masalah yang dihadapinya dari kacamata orang lain. Tidak selamanya apa yang terjadi pada diri kita semata adalah kesalahan orang lain. Apa yang kita perbuat terutama saat menyakiti diri sendiri jelas-jelas adalah hasil perbuatan diri sendiri.

Andai saja kita mau berhenti sejenak dan memikirkan kembali. Mungkin saja selama ini apa yang kita pikirkan mengenai si x, si y si z hanyalah asumsi kita belaka. Cobalah untuk mengambil sudut pandang yang berbeda untuk mencari pemecahan atas masalah yang kita hadapi. Percayalah juga pasti masih ada orang lain di sekitar kita yang senantiasa menyayangi kita.

Film Homestay yang diadaptasi dari Novel Jepang yang berjudul Colorfull karya Eto Mori ini berhasil dieksekusi dengan baik oleh pak sutradara dan juga para pemainnya. Teeradon Supapunpinyo (James) yang berperan sebagai Min sebelumnya telah bermain di film Bad Genius dan Hormones dengan kualitas akting yang baik.

Begitu pula dengan Natthasit Kotimanuswanich (Best) yang berperan sebagai Menn (Kakak Min) yang baru saja naik daun lewat film Friend Zone yang ditayangkan bulan lalu. Saya dan rekan-rekan Komik Kompasiana kebetulan diberikan kesempatan menghadiri press conference yang dihadiri oleh Teeradon, best dan sutradaranya.

Salut, ternyata Homestay sudah ditayangkan di 13 negara loh, termasuk Indonesia. Saya pun juga baru mendengar dari Mba Dewi Puspa, bahwa sekuel Homestay ini ada versi anime-nya yang berjudul Colorfull. Wah, jadi penasaran sama versi jepangnya ya. Secara keseluruhan saya memberi nilai 8/10 untuk film ini. Bagus banget maknanya terutama dari sisi psikologis.

Problems are not stop signs, they are guidelines. -- Robert H. Schuller-

Salam Komik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun