Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Weekend di Ennichisai 2018

1 Juli 2018   14:54 Diperbarui: 1 Juli 2018   15:00 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Ennichisai 2018 (Sumber: Dok Pri)

Yasashiku Ochiru kono ha no youni

Koboreru namidazuttomiteta

Aisuru koto woosoreteita

Koishii omoi ga munewoshimeru


Boku wa karappo de kimi ni fureru

Kokoro ga futo atatakaku naru

Boku wa te wo tsunagu toki wa tomarazu

Subete wo sotto oshinagashita

Hayoo bagi kamu yang suka banget Jepang, bisa menebak lagu apakah itu??

Yap, saya buka kunci jawaban aja deh ya, itu adalah lirik lagunya "Ruang Rindu" Letto yang dinyanyikan ulang dalam bahasa Jepang oleh Hiroaki Kato. Hiroaki Kato ini adalah salah satu artis Jepang yang akan mengisi di Ennichisai 2018 hari ini loh!

Poster Ennichisai 2018 (Sumber: ennichisaiblokm.com)
Poster Ennichisai 2018 (Sumber: ennichisaiblokm.com)
Tak terasa sudah 1 tahun berlalu semenjak kedatangan saya ke Ennichisai 2017, kali ini Ennichisai 2018 mengusung tema Passion yang diselenggarakan tanggal 30 Juni -- 1 Juli 2018. Ennichisai yang ke-9 ini pun termasuk istimewa karena termasuk dalam rangkaian acara dari peringatan 60 tahun persahabatan antara Jepang dan Indonesia. 

Ssst...bagi yang kamu yang belum tahu, Ennichisai itu merupakan event tahunan yang diadakan di Little Tokyo Blok M yang menyediakan kuliner khas, kebudayaan dan seni Jepang baik yang tradisional maupun modern. Acara ini juga surganya bagi para "otaku" dan "weeaboo" (baca: wibu) loh, banyak banget cost play karakter anime yang kece-kece! Berhubung ini hari terakhir Ennichisai, saya ingin berbagi beberapa informasi yang saya ketahui dan alami sendiri di event rasa Jepang ini, yuk, check this out!

Ennichisai pertama tahun 2010

Ennichisai sendiri digelar pertama kali pada tahun 2010 dan selanjutnya menjadi agenda tahunan di Jakarta Selatan yang dilaksanakan di area Little Tokyo Blok M Square. Ennichisai 2010 bertajuk tema Twin City Jakarta-Tokyo ini boleh jadi menjadi yang pertama, namun jumlah pengunjungnya langsung mencapai 40.000 loh. 

Semenjak itu, event ini tidak pernah sepi pengunjung bahkan dapat mencapai rekor kira-kira 300.000 pengunjung pada tahun 2017 lalu.

Kuliner di Ennichisai 2018: mulai dari takoyaki sampai kerak telor

Takoyaki yang
Takoyaki yang
Wiskul alias wisata kuliner jadi target utama kedatangan saya dan keluarga. Saatnya berburu makanan "oishi" yang dapat menghibur organ pencernaan, yeay! Makanan khas Jepang di sini sangatlah beragam mulai dari kakigori, taiyaki, takoyaki, ramen, sushi, unagi-don, dan masih banyak lainnya. Harganya sangat merakyat loh, misalnya untuk makanan berkisar antara 15.000 -- 50.000, sedangkan untuk minuman dan es berkisar antara 5.000 -- 20.000. 

Eh buat kamu yang juga ingin menikmati kulier khas Jakarta, tersedia juga, stand makanan khas Ibukota kita tercinta ini misalnya soto, ayam geprek dan kerak telor. Pokoknya makan puas, minum seger hati senang deh. Dijamin kelenjar adrenalinmu meledak saking bahagianya, dan pastinya lupain dulu si "diet" ya, qiqiqi.

Saatnya belanja pernak-pernik khas Jepang

Salah satu gantungan dengan karakter Jepang yang artinya
Salah satu gantungan dengan karakter Jepang yang artinya
Nah, ini dia nih yang dicari pernak-pernik khas jepang yang harganya murah meriah serta kualitasnya bagus-bagus loh! Booth yang ada di sana rata-rata menyediakan pernak-pernik berupa kipas, gantungan kunci, pin, poster, tas kain (seperti goodie bag), action figure, gelang, kalung, stiker, notes, post card, ikat kepala, penutup mata, boneka dan kaos yang diambil dari karakter anime Jepang seperti Totoro, Death Note, Doraemon, Naruto dan masih banyak lagi (jujur yang lain saya ngga kenal, hehehe). 

Contohnya harga pin yang ukurannya medium hanya 5 ribuan saja loh, gantungan kunci misalnya 8 ribuan, kipas 15 ribuan, kaos 100 ribuan, notes 35-50 ribuan, poster ukuran A3 hanya 10 ribuan, nah coba siapa yang ngga "ngiler" lihat harga tersebut, rasanya pengen diborong semua, hohoho!

Tulis nama kamu maka Sensei akan melihat wajah kamu dan menuliskan puisi buatmu loh ^0^ (Sumber: Dok Pri)
Tulis nama kamu maka Sensei akan melihat wajah kamu dan menuliskan puisi buatmu loh ^0^ (Sumber: Dok Pri)
Saya paling suka datang ke stand yang menyajikan seni kaligrafi dan penulisan khas Jepang baik dalam huruf Kanji, Hiragana atau Katakana. Kamu bisa meminta namamu dituliskan dalam tulisan Jepang di kipas, kertas dan bahkan topeng. 

Uniknya, seni menulis ini langsung dikerjakan oleh "sensei" nya loh, jadi kualitas, keakuratan dan keindahannya jangan dipertanyakan lagi deh, nomor wahid! Saya akhirnya memutuskan untuk membeli post card yang bertuliskan "2018 Jakaruta Ennichi" sebagai "tanda bukti" kalau saya hadir di Ennichisai 2018, yuhuuu ^0^

Hasil berburu pernak-pernik, yuhuuw (Sumber: Dok. Pri)
Hasil berburu pernak-pernik, yuhuuw (Sumber: Dok. Pri)
Acara yang saya tunggu: Parade Mikoshi Ennichisai 2018!

Ini dia nih, mikoshi yang akan dipawaikan di Ennichisai 2018 (Sumber: Dok. Pri)
Ini dia nih, mikoshi yang akan dipawaikan di Ennichisai 2018 (Sumber: Dok. Pri)
Walaupun saya sudah melihat parade ini tahun lalu, rasanya senang bisa kembali menikmati parade mikoshi ini. Mikoshi merupakan kuil tandu khas Jepang. Mikoshi adalah tandu yang dihias dan dipercaya akan dinaiki oleh objek pemujaan atau roh dari Kuil Shinto di Jepang. 

Pada perayaan ini, mikoshi akan diusung beramai-ramai di pundak oleh para penganutnya dan dibawa dari titik awal depan Blok M Square hingga menuju ke panggung utama yang berjarak sekitar kurang lebih 100 meter. 

Setelah saya mencari informasi lebih lanjut, tujuan arak-arakan mikoshi ini adalah untuk membawa objek roh pemujaan dari lokasi persemayaman menuju ke tempat peristirahatan sementara (otabisho) selama berlangsungnya matsuri (festival atau perayaan di Jepang) untuk menenangkan mereka. Pawai mikoshi ini dapat diiringi dengan dashi, hook dan danjiri. 

Nah, dashi ini merupakan kuil portabel besar yang berbentuk kereta besar yang bobotnya bisa mencapai 3 ton loh. Dashi ini pembuatannya cukup susah karena rumit dan memerlukan seni khusus.

Dashi yang unik banget desainnya (Sumber: Dok. Pri)
Dashi yang unik banget desainnya (Sumber: Dok. Pri)
Parade Mikoshi yang saya saksikan sekitar pukul 20.40 dan sekaligus menutup acara Ennichisai tanggal 30 Juni 2018. Bagi kamu-kamu yang bingung hari ini mau kemana, jangan lupa main yak ke hari trakhir Ennichisai, dijamin seru banget karena masih banyak agenda pertunjukan seperti: Hiroaki Kato, Hiromi Kamo (Sinden Jepang asli Solo), Daisuke Ogawa (Wadaiko Master), Keisuke Ito dan tentunya parade Mikoshi. 

Selamat menikmati suasana Jepang di Jakarta ya, berasa lupa deh kalau lagi di Indonesia ^0^

Referensi: ennichisaiblokm.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun