Apakah membunuh George menjadi jalan terbaik?
Penasaran kan???
Nah, buat kamu yang belum nonton yuuk buruan nonton di bioskop terdekat!
Uniknya persahabatan George dan Davis
Saat adegan George dan Davis saling melontarkan gurauan melalui bahasa isyarat, ini bagian favorit saya. Seakan mereka berdua itu kaka beradik. Dalam film ini dikisahkan Davis tidak tertarik bersosialisasi dengan manusia.Â
Ia lebih suka berinteraksi dengan hewan, karena menurutnya hewan lebih jujur. Demikian pula George, waktu kecil ia melihat keluarganya dibunuh oleh sekelompok pemburu dan Davis lah yang menyelamatkannya.Â
Mulai saat itu mereka seakan tak terpisahkan. Uniknya lagi, dalam film ini saya juga belajar banyak mengenai bagaimana cara menangani hewan dan konservasi hewan terutama yang sudah mulai langka. George dikisahkan merupakan gorilla albino terakhir di kelompoknya yang dirawat di pusat konservasi primata.
Keseruan nonton "Rampage" di Screen X
Kualitas gambarnya tajam, audionya juga membuat kita seakan terlibat nyata dalam film dan interaksi emosionalnya "dapet banget" antara George dan Davis. Adapun kekurangannya adalah Davis "sulit mati" padahal sudah berkali-kali diserang dan mengalami kecelakaan. Saya juga menilai kurangnya peran lainnya sehingga terlihat "one man show" Davis lagi, Davis lagi.Â
Sayang teknologi CRISPR-nya kurang dibahas mendalam padahal saya sungguh menantikan bagian apa sih yang ditak-atik sehingga kok ya bisa jadi tiga makhluk serem itu. Saya memberikan nilai 7,5 untuk film ini. Secara keseluruhan saya suka dengan film ini. Mantap!