Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

PALYJA: Bersama Demi Air untuk Kini dan Nanti

18 November 2016   23:08 Diperbarui: 18 November 2016   23:42 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meteor yang merupakan media tumbuh mikroorganisme air alami pemakan amonium, teknologi MBBR ini merupakan teknologi pertama di Asia Tenggara dan Indonesia loh (http://palyja.co.id)

Keempat lokasi IPA yaitu:

  • IPA 1 Pejompongan : 2.000 liter/detik
  • IPA 2 Pejompongan : 3.600 liter/detik
  • IPA Cilandak : 400 liter/detik
  • IPA Taman Kota : 150 liter/detik.

Sumber air baku air bersih 94,3% berasal dari luar kota (Waduk Jatiluhur, IPA Serpong dan Cikokol) dan 5,7% berasal dari sungai di Jakarta (Kali Krukut 4% dan Sungai Cengkareng Drain 1,7%).

Siklus air bersih dan suplai air baku PALYJA (Dok.pribadi)
Siklus air bersih dan suplai air baku PALYJA (Dok.pribadi)
Ketersediaan air bersih warga Jakarta: status WASPADA!

Bila kita lihat ulasan sebelumnya jumlah air bersih hasil olahan IPA sudah melimpah ya. Tetapi tunggu dulu, kita belum menghitung seberapa besar sih kebutuhan air di Jakarta.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh PAM Jaya, jumlah penduduk yang tinggal di Jakarta ± 10 juta orang, konsumsi air bersih penduduk Jakarta dapat mencapai 100 liter/hari/orang, sehingga apabila dikalkulasikan total kebutuhan air bersih di Jakarta sebesar 26.000 liter/detik. Faktanya, jumlah air bersih yang dihasilkan oleh 2 operator di Jakarta (PALYJA dan AETRA) hanya 17.000 liter/detik. Itu artinya kita masih mengalami defisit air bersih sebesar 9.100 liter/detik!

Salah satu faktor penyebab defisit air adalah kebocoran fisik dan komersial (Sumber: diolah kembali dari materi PALYJA)
Salah satu faktor penyebab defisit air adalah kebocoran fisik dan komersial (Sumber: diolah kembali dari materi PALYJA)
Solusi PALYJA: “INOVASI TEKNOLOGI” yang canggih dan kekinian

Inovasi merupakan salah satu dari 4 nilai (Responsible, Caring, Trustworthy, Innovative) yang dimiliki oleh PALYJA. Solusi terbaik melalui inovasi teknologi dipercaya dapat mengurangi defisit ketersediaan air bersih di Jakarta. Apa saja bentuk inovasinya ya? Ayuk kita bahas satu per satu:

1. Distribution Monitoring Control Center (DMCC) sebagai pusat monitor real time

Sistem ini beroperasi onlineselama 24 jam dalam seminggu dan merupakan operator air pertama di Indonesia yang memiliki teknologi monitoring real time. Sistem ini canggih karena dapat mengantisipasi gangguan, mempercepat proses penanganan gangguan dan perawatan serta memudahkan akses untuk laporan produksi dan distribusi.

Dua kata buat DMCC “Keren abis” (Dok.pribadi kompasianer berfoto bersama Ibu Meyritha Maryanie dan Ibu Emma Nedi)
Dua kata buat DMCC “Keren abis” (Dok.pribadi kompasianer berfoto bersama Ibu Meyritha Maryanie dan Ibu Emma Nedi)
2. Peningkatan kualitas air bersih di jaringan (re-klorinasi di booster pump Grogol, Gajah Mada dan Tubagus Angke)

Peta kontrol Booster Pump pada beberapa titik jaringan (Dok. Pribadi)
Peta kontrol Booster Pump pada beberapa titik jaringan (Dok. Pribadi)
3. Pemasangan motorizedvalve (keran) sebagai pengontrol suplai air otomatis pada jaringan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun