Mohon tunggu...
Linda Puspita
Linda Puspita Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja Migran

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Surat Botol

26 Juli 2019   08:27 Diperbarui: 26 Juli 2019   08:51 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar ketukan pintu dari ruang tamu, Sarah segera meletakkan singkong, tanpa mencuci tangan, menyambar serbet sekenanya di atas meja, dia bergegas ke depan untuk membukakan pintu.

"Eh, Nak Pras. Tante udah ngira, kamu pasti datang. Maaf, tante belum cuci tangan," ujar Sarah disertai tawa saat tamu itu mengalaminya, "mari masuk, Nak."

Pras tersenyum kaku.
Ah, tante Sarah tidak pernah berubah. Dari dulu tetap ramah dan menebar tawa.

Dia masuk, duduk di sofa hitam, serasi dengan lemari hias dan pintu-pintu bercat cokelat tua. Sebuah guci selutut  orang dewasa lengkap dengan bunga mawar beraneka warna, berdiri di sisi sofa, dekat lemari hias. Perpaduan yang indah.

Wanita paruh baya itu tampak begitu bahagia. Sorot matanya tak lepas dari wajah pria yang sedang mengamati pernak pernik ruangan. Seolah menyampaikan harapan yang selama ini dia inginkan dan menjadi sebuah pinta di tiap sujudnya.

"Tente, Bella mana? Kangen, nih, sama senyum manja dan kejahilan dia," tanya Pras, jarinya menunjuk foto yang tergantung di tembok.

Lamunan Sarah buyar. Mendadak gagu mau menjawab. Berkali-kali dia menelan ludah dan menarik napas panjang.

"Bella .... Kamu jangan kaget, ya, Nak."

Pras mengerutkan dahi. Merangkul pundak wanita paruh baya itu, mengajaknya duduk. Tawa tadi sekejap sirna.

To be continued ....

Hong Kong, 2017
Revisi: Hong Kong, 26 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun