Mohon tunggu...
Linda
Linda Mohon Tunggu... Freelancer - Aku suka belajar.

Awal tahun 2020 ini, aku baru menyadari bahwa aku suka nulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cobain Tol Lampung - Palembang, dan Pelabuhan Eksekutif Merak dan Bakauheni

6 Januari 2020   15:56 Diperbarui: 7 Januari 2020   00:26 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tunggu-tunggu agak lama, aku kebelet pipis nih ... ku pikir mau numpang toilet di kapalnya. Aku takut ditinggal pas aku ke toilet. kan lucu nanti ceritanya. Hahahaha ...

Aku amat-amatin sekeliling, orang-orangnya satu per satu pada turun dari mobil, ada yang buka kap mesin, ada yg ambil bekal makanan dari bagasi mobil, ada yang jalan ke arah pintu belakang mall. owh ... mereka ke toilet!!!
Akhirnya aku memberanikan diri ke toilet bareng anak. Abis dari toilet, kami naik lagi ke lantai dua, buat belanja Puyo dan roti O.

Balik lagi ke mobil, ternyata masih lama nunggunya.
Karena proses kapal berangkat dan digantikan kapal berikutnya yang mau bertengger itu perlu waktu.
.
Giliran antri masuk ke kapal, kami kebagian masuk ke perut kapal. Tinggal ikutin arahan petugas aja, mobil kita mau disuruh parkir sebelah mana. Kebetulan kami dapat tempat tepat di pintu keluar kapal.
Udah selesai parkir, kami naik tanggal, keliatan ruangan ber-AC udah rame, jadi kami naik lagi ke atasnya yg tulisannya ruang piknik kalau gak salah ingat. Di sini gak ada AC, terbuka aja gitu, banyak meja panjang dan kursi panjang, mirip di kantin sekolahan deh.
Karena kami termasuk yang agak cepet naik ke sini, jadi bisa pilih meja dan kursi mana aja.
Kalau udah duduk gak boleh ditinggalin yah, karena banyak penumpang yg telat naik, mereka gak kebagian kursi, kalau sempat kita tinggalin, akan ada yang duduk di kursi kita.
Karena ruangan terbuka, sepanjang perjalanan kita akan menikmati angin kencang rambut mesti diikat biar gak kayak setan pas mendarat nanti.
.
Kira-kira pas kapal mau menepi, kami cepat masuk ke mobil, siap-siap kalau pintu di buka dan diarahkan untuk turun kan kami paling depan ya ...
Jadinya kami bisa nontonin pintu perut kapalnya dibukain ... yeeyyy ... tapi biasa aja ah, udah sok-sok mau videoin tapi gak ada kesan spesialnya.

Turun di pelabuhan Bakauheni biasa aja, cuma tinggal hidupin google map lagi untuk ke arah toll. Toll ini kena tarif Rp112.500.

Ada beberapa rest area juga, nah, di sini kami isi bensin lagi, sekalian numpang ke toilet.

Rest area yang kami kunjungi ada Indomaret dan Alfamart. Kios makanan tersusun kecil-kecil mirip food court di mall-mall aja. Tapi meja makannya, ada sebagian yang menyediakan meja kursi, sebagian lagi hanya meja lesehan. Sepertinya meja kursi disediakan sendiri oleh pemilik warung.

Toiletnya gak perlu bayar. Cukup bersih karena masih baru ya ... dan selalu ada tim dan posko kesehatan di tiap rest area.

Udah selesai urusan toilet, baru deh cari di sebelah mana bagian pengisian bensin karena pom bensinnya belum kelar dibangun nih ... muter dan maju mundur, akhirnya nemu kios kecil-kecil berupa mesin bensinnya, di belakangnya ada mobil tengki bensin. Lucu deh ... akhirnya kami isi pertamax secukupnya aja sejumlah Rp200.000.
.
Pengalaman di toll Lampung - Palembang,
Sama kayak toll di pulau Jawa. Ada max kecepatan yaitu 100 km per jam, dan ada min kecepatan yaitu 60 km per jam.

Untuk habit di dalam toll, senang sekali karena tidak ada yg buang sampah sembarangan, tapi banyak pengendara yang tidak ngecek dulu apakah di lajur kanan ada kendaraan dari kejauhan atau-kah kosong, beberapa dari mereka saat ingin mendahului kendaraan di depannya, tiba-tiba hidupin sen kanan dan langsung ke lajur kanan aja, sehingga kendaraan yang dari kejauhan udah dikecepatan maksimalnya tiba-tiba kaget ada kendaraan yang masuk ke lajur kanan. Mesti hati-hati jika di kejauhan kita melihat ada dua kendaraan di lajur kiri saling deketan, mereka bisa tiba-tiba masuk ke lajur kanan.

Lalu, setelah mendahului kendaraan, mereka tidak langsung kembali ke lajur kiri. Ini tandanya, kita jangan cuma injek rem sebentar sambil berharap mereka segera ke lajur kiri, bisa-bisa terjadi tabrakan.

Terdapat pula sejumlah kecil kendaraan yang sedang melaju sendirian, tapi tidak ada habit untuk memilih di lajur kanan atau kiri yang dia mau pakai, alias roda kanan di lajur kanan, roda kirinya berada di lajur kiri.
Ini juga membingungkan pengendara lain, apakah dia mau melambat atau mau mempercepat laju kendaraannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun