Mohon tunggu...
Linda Afiya Safitri
Linda Afiya Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

It's an impossibility to be perfect but it's possible to do the best

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Melatih Anak Memecahkan Masalahnya Sendiri

20 Maret 2022   20:20 Diperbarui: 20 Maret 2022   20:25 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.ibigacademy.com

Apa benar semua anak bisa memecahkan masalahnya sendiri? Mari kita mencari jawabanya dengan membaca artikel ini.

Meskipun masih anak-anak tetapi mereka sudah mempunyai masalah sendiri bukan hanya orang dewasa saja yang mempunyai masalah tetapi anak-anak juga. Anak bisa memecahkan masalahnya sendiri dengan cara mereka harus diajarkan memecahkan masalah sejak dini oleh orang tuanya.

Contoh anak mempunyai masalah yaitu, anak ditegur gurunya karena bermain sendiri dan tidak memperhatikan guru mengajar, itu salah satu contoh anak mempunyai masalah sendiri mungkin tidak sebesar masalah orang dewasa karena masalah orang kecil dengan dewasa itu sangat jauh sesuai dengan umur mereka nantinya tetapi mereka sudah harus bisa memecahkan masalahnya sendiri.

Anak kecil mempunyai masalahnya sendiri-sendiri mereka juga memecahkan masalahnya dengan cara mereka masing-masing jadi kita harus membantu mereka untuk melatih agar anak bisa memecahkan masalahnya sejak mereka usia dini. 

Apakah kalian tahu bahwa anak sudah seharusnya memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik sejak dini? Ya, mereka seharusnya sudah bisa memecahkan masalahnya sejak dini dengan cara orang tua harus membantu menerapkanya sejak mereka usia dini karena anak sejak mereka sudah bisa berpikir maka anak itu akan merasakan mereka mempunyai masalah dan ketika mereka dihadapkan dengan masalahnya nanti anak akan terbiasa dan dapat memecahkan masalahnya sendiri tanpa ada bantuan dari orang tuanya. 

Tetapi orang tua masih tetap harus mengawasi anak apakah pemecahan masalahnya itu baik untuk kedepanya anak atau sebaliknya 

Anak dihadapkan masalah besar ketika mereka bertengkar dengan teman sebayanya sampai melukai temanya tersebut itu mereka harus mengkonfirmasi dengan orang tuanya mereka tidak bisa memecahkan masalahnya sendiri tanpa adanya diskusi dengan orang tua mereka, disitulah orang tua berperan sebagai penengah bukan memihak salah satunya, orang tua harus menjadi penengah mendengarkan cerita dari masing-maisng anak lalu mencari solusi yang terbaik untuk pemecahan masalah tersebut kemudian masalah semua sudah selesai anak diajarkan untuk tidak mengulanginya lagi dan memberikan nasihat itu perbuatan yang tidak baik dengan begitu anak akan dengan sendirinya belajar atas perbuatanya tersebut. 

Seorang Penelitian menyebutkan bahwa seorang anak dengan keterampilan pemecahan masalah (Problem Solving) yang baik cenderung akan tumbuh menjadi anak yang mandiri, cerdas, kreatif, penuh empati, dan memiliki mental yang sehat. Maka dari itu anak ketika menjadi dewasa mereka dapat memecahkan masalah dengan baik karena sedari kecil mereka sudah dihadapkan dengan masalah kecil sejak dini dan dapat memecahkan masalah. 

Sebaliknya dengan anak yang tidak bisa memecahkan masalahnya sedari kecil atau tidak diajarkan oleh orang tuanya memecahkan masalah sejak dini ketika mereka sudah besar akan bingung dalam memecahkan masalah sendiri tanpa adanya orang tua mereka, mereka akan bingung dengan masalahnya dan beresiko untuk anak yang tidak bisa memecahkan masalah mereka akan mengalami nakal dan susah diatur oleh orang tuanya. 

Maka dari itu mengajarkan anak memecahkan masalah sejak dini adalah hal yang penting bagi orang tua karena itu beresiko untuk kedepanya anak juga akan memudahkan anak dalam bergaul dengan temanya karena mereka bisa memecahkan masalahnya sendiri tidak selalu menggantungkan setiap masalah dengan orang tuanya.

Cara Melatih Anak Agar Bisa Memecahkan Masalahnya Sendiri

5 cara yang bisa dilakukan atau diterapkan oleh orang tua diluar sana agar bisa melatih anak untuk memecahkan masalahnya secara baik dan benar, anak akan dihadapkan dengan masalahnya sendiri dari masalah kecil hingga masalah yang besar maka dari itu orang tua harus bisa melatih anak agar bisa memecahkan masalah agar kedepanya mereka bisa memecahkan masalahnya sendiri dan tidak bingung dalam meilih jalan keluar atas masalahnya tersebut.

1. Tanyakan Perasaan Anak

Orang tua harus menanyakan perasaan anak ketika anak tersebut dihadapkan dengan emosi mereka, ketika anak emosi atau tidak mau diajak berbicara oleh irang tuanya maka orang tua harus bisa bagimana caranya mereka (orang tua) mengemas percakapan anak dan orang tua agar terlihat menarik jika anak sudah mulai mau menjawab orang tua disitulah orang tua harus menanyakan bagaimana perasaan anak tersebut dengan begitu anak akan tergerak untuk meluapkan apa yang mereka rasakan, banyak anak diluar sana yang tidak perbah ditanya oleh orang tuanya bagimana perasaan mereka sehingga anak ketika dewasa akan menyembunyikan perasaan tersebut dan menyembunyikan apa yang mereka lakukan serta masalah-masalah yang seharusnya didiskusikan dengan orang tua malah mereka pendam dan mencari jalan keluar dengan caranya sendiri, kebanyakan jalan keluar yang mereka pilih adalah jalan keluar yang tidak benar.

2. Ajarkan Anak Mengidentifikasi Masalah

Hal ini harus digaris bawahi oleh orang tua jika anak sedang mengalami emosi karena habis berantem dengan teman sebayanya mereka akan emosi dan kita sebagai orang tua harus menanyakan kenapa mereka bisa berantem dan ketika sudah selesai berscerita orang tua menyarankan agar meminta maaf kepada temanya jika anak tersebut yang salah, anak sejatinya butuh sekali berkomunikasi dengan orang tuanya jika komunikasi anak dan orang tua kurang maka anak akan cenderung pendiam dan memendam semua masalahnya sendiri.

3. Bantu Anak Menemukan Solusi

Orang tua bisa membantu menemukan setiap masalah anak dengan cara ajak anak tersebut berdiskusi enaknya bagaimana agar masalah ini bisa selesai jika anak tersebut mengeluarkan pendapatnya maka orang tua jangan membantahnya dengan "itu tidak benar yang benar begini" jangan begitu kita sebagai orang tua harus bisa menengahi atau kita hanya jadi penuntun bukan yang memecahkan masalah anak tersebut, biarkan anak berpikir bagaimana caranya memecahkan masalahnya kita sebagai orang tua hanya menuntun mereka.

4. Diskusi Yang Menjadikan Solusi

Anak tadi sudah diajarkan untuk memikirkan bagimana menemukan solusinya jika sudah menenukan solusi maka kita berlanjut ke step yang keempat yakni solusi tersebut akan kita kaji bagimana sisi positif dan negatif ketika anak memilih solusi tersebut maka dari itu anak akan berpikir lagi apakah keputusan yang diambilnya itu benar.

5. Terapkan Solusi Yang Dipilih

Jika sudah selesai dengan memikirkan sisi negatif dan positif solusi tersebut kita akan memasuki step tearkhir yakni menerapkan solusi yang sudah dipilih anak tersebut dengan pertimbangan yang sudah ditimbang secara baik dan benar. Belum sampai sini saja anak harus melihat apakah solusinya itu efektif atau tidak jika tidak maka orang tua harus kembali membantu mengarahkan agar anak mencari solusi lain sampai masalah tersebut terpecahkan atau terselesaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun