isi telefon genggam menggebu-gebu
sadis
galak
ada yang menulis
pengen gue jambak rasanya rambut kondenya
ada lagi yang berkata
betapa ringannya dusta meluncur dari bibirnya
atau deburan kebohongan yang melimpah
dari air bah berbau comberan
________
aku menghela nafas
sembari terus menatap layar kaca
air mataku menggenang di sudut pipi
inilah yang kutakutkan sejak awal...
namun nasihat selalu diabaikan
bahkan penghinaan dan fitnah seru menyerang
__________
lalu muncul lagi sinar menyala
dari pesan singkat puluhan orang
semua mengecam
merasa mual
kesal
amarah menggelegar bagai guntur seram
___________
satu pertanyaan yang menarik bagiku
manakala pesan bertanya
sebetulnya siapa sih yang berbohong..?
siapa....?
yang ini atau yang itu...?
rongga dadaku kembali sesak
sembari batin ini berkata
pelan-pelan...
jelas dialah si pembohong...
karena aku tahu seluk beluk semua
meski mulut harus dibungkam...
sampai kapan...
entahlah
________
kutatap langit lekat-lekat
tanganku menggapai ke sana
mencari kejujuran
membuang kebohongan
kebohongan dia...
kebohongan diaaaaaaa....!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H