Mohon tunggu...
Lince Ritonga
Lince Ritonga Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Horass...\r\n\r\nAnak Medan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Renungan Anak Batam

31 Januari 2015   22:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:02 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

RENUNGAN ANAK BATAM

Batam,
Kota yang pernah kudatangi untuk sejenak bersinggah
Singgah demi mencari sesuatu yang lebih baik

Ibu , ayah
Aku masih ingat ketika melangkah dengan kaki kanan
Kau berangkatkan aku dengan doa
Pesanmu selalu membayang dan bagaikan siaran TV yang selalu diputar disetiap hari

Sehari, dua hari, seminggu , sebulan bahkan 3 bulan pertama aku masih mengingat apa katamu ibu..
Menunaikan Ibadah, Dan jaga diri baik-baik
Dan kadang kala aku sering mengeluarkan air mata disusut kamar, mengingat pesan ibu dan ayah, mengingat pelukmu ketika aku akan pergi
Ke khwatiranmu tampak jelas diraut mukamu ibu, kwatir akan diriku dikota batam ini.

Ibu, ...ayah
Aku Telah sampai dikota batam ini.
Hal yang beda ketika aku melangkahkan kaki, menginjak tanah bersimbolkan jembatan BARELANG. Sungguh sangat Indah ibu.....sangat kagum akan kedamaian pantai. Apalagi ketika seruan ombaknya, seakan menyambut kedatanganku ayah.

Tapi itu hanya sebentar, dan kini aku merasakan sakit yang begitu mendalam. Terik panas itu telah aku lalui, berjalan kesana kemari, mulai dari muka kuning bahkan ke batam centre. Angkot jadi saksi bisu ayah,,,aku telah menelusuri kota ini.

Kemeja putih telah membentuk alur perjalananku seharian ibu
Terlihat jelas keringat di kerah kemeja ini.
Telah menjadi peta dalam perjuanganku.

Puji sukur pada tuhan
Berkat doamu,,ibu ayah
aku ada di...( Seluruh Tempat kerja anak batam)
Gaji pertama terpaksa aku pakai utuk awal kebutuhanku, gaji ke dua sedikit aku mengirimkan untuk ibu dan ayah

Tapi t'bisa aku ingkari ibu, ayah
Semakin dan semakin aku menikmati hasil jerih payahku membuat aku lupa diri
Lupa ibadah, lupa sedekah, lupa semua
Larut malam aku lalui, Berpoya-poya kesana kemari.
Pergantian shif tidak lagi aku rasakan ibu. Ketika awal gajian aku sibuk dengan handpone baruku, sibuk dengan paket BBmku.
Bahkan menanyakan kabarmu tak'sempat lagi

Sekarang aku hanya ingin kasih kabar gembira ibu,,

Sepucuk surat hati buat ayah ibu,,,

Sekarang anakmu berada dipalm spring nongsa
Bercanda, tertawa, bermain bersama kawan baruku..
Aku anakmu, aku anakmu memasuki perkuliahan
aku mahasiswa ibu, aku mahasiswa ayah

Ayah pasti lelah seharian ,,
ibu pasti kecapean,,,
pasti ibu dan ayah sedang tertidur lelap,,

Angin Malam sampaikan, katakan, bisikkan ditelinga ibu dan ayahku...
sampaikan hangat pelukku bahwa aku senang berada ditengah2 keluarga baru ku " LP3I KEPRI"

Bagi kita yang masih memiliki mereka utuh, sayangi mereka,bersukur..
Bagi kita yang telah kehilangan dari salah satu mereka,,bersabarlah,,sayangi yang masih ada.

Coba renungkan sejenak,
Katakan,,
Aku ada karena kehendak tuhan, aku dilahirkan ibu, didik ayah ,,
Beberapa tahun yang lalu ibu mengandung bukan satu hari,seminggu tapi sembilan bulan sepuluh hari,,
Dibesarkan penuh kasih sayang penuh harap menjadi anak soleh patuh pada orang tua
Ketika melahirkan kita , ibu merasakan sakit yang sangat amat sakit, antara hidup dan mati.
Tapi mengapa???
Aku lebih sering memilih AH dari pada iya, Mencaci, membentak,
“Dasar orang tua tidak tahu model, aku anak muda, aku tahu yang mana yang salah yang mana yang benar, sok tahu”
ibu,,,ayah..maafkan anakmu
Jelas senyum ayah tak terbalas ketika ia melarang aku keluar malam,aku hanya acuh t'acuh, sepele, dan aku masih ingat akan pintu yang sengaja aku banting karena hanya mendengar nasehatmu,,
aku berlari..
Coba renungkan,,
kata-kata merobek hati ibu, membuat tidur ayah tidak lelap, ingat akan kata-kata itu.
Mungkin sekali dua kali ibu bisa menahan, tapi ketiga kali tak terbendung, pipinya dibasahi air mata, tapi ayah tetap tersenyum, bukan tidak khwatir tapi mengajari kita arti sabar dan tegar dalam kehidupan,,,

Dibatam,
kita jalan dari nagoya, DC, Mega Mall, Bahkan Makan enak, tapi orang tua kita lupa...
dan sampai sekarang apa kita tidak sadar akan hal itu?
Mungkin tahun kemarin masih melihatnya,
Senyum terpancar dari raut wajah yang mulai bberkerut,
Rambutnya mulai memutih,,,
Sedang kita jauh disini menuntut ilmu....
Pernah memikirkan mereka?
Bagaimana jika suatu saat kita tidak mendengar nasehatnya, tidak melihatnya,,dan bagaimana jika yang kita temui hanya batu nisan.
masikah kita ingin membentak, mencaci , berkata kasar...
Tuhan..
Berikan aku dan kedua orang tuaku umur yang panjang.
tuntun aku dijalan yang benar,...
Aku tidak mau ya tuhan,,,,
Aku tidak mau ya tuhan,,,
Aku tidak mau melihat ibu menangis karna tingkah lakuku.
Aku ingin angin malam, pepohonan, palm spring nongsa jadi saksi.
Aku akan menyelesaikan study sampai selesai.
Aku hanya ingin, hanya ibu dan ayah beserta keluarga besar yang akan mendampingi ketika aku wisuda nanti,
Amin'

by: Lince Ritonga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun