Mohon tunggu...
Lina M
Lina M Mohon Tunggu... Lainnya - Wisteria

There's gonna be another mountain

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kultur Platform Media Sosial

25 Februari 2020   05:46 Diperbarui: 25 Februari 2020   06:32 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Salah satunya dilontarkan oleh Estie Rand lewat akun LinkedIn-nya pada 24 Januari 2020 . Ia mengatakan bahwa LinkedIn sangat berbeda dengan Instagram, Facebook dan Twitter. Ia menghimbau pada para pendatang baru agar tidak  membawa kebiasaan buruk dari platform-platform terdahulu ketika menggunakan LinkedIn. 

LinkedIn bukan versi terbaru dari Facebook yang biasa digunakan untuk mencurahkan kekesalan atau menceritakan kegiatan harian. Jika ingin curhat, LinkedIn bukan tempat yang tepat. Estie terang-terangan merindukan suasana LinkedIn yang dulu dimana LinkedIn benar-benar sebagai platform tempat berbagi hal-hal positif dan inspiratif yang membangun.

Upaya untuk mengatasi membawa kebiasaan lama dari platform lain di antaranya dengan menerapkan nilai-nilai ketika berinteraksi di dunia nyata. Bermain media sosial di suatu platform dapat diumpamakan dengan bergabung dengan suatu komunitas tertentu. Ketika bergabung dengan komunitas budaya maka harus komitmen dengan aktivitas dan peraturan yang ada di komunitas tersebut. 

Contoh yang lebih mudah ialah perbedaan sikap ketika di rumah, di kampus dan di kantor. Tentu ada sesuatu yang biasa dilakukan di rumah namun tidak dapat dilakukan di kantor, begitupun sebaliknya.

Sebenarnya setiap individu bebas dalam menggunakan akun media sosialnya. Tidak ada yang melarang atau mengatur secara rinci bagaimana sepatutnya seseorang dalam menggunakan suatu platform media sosial. 

Namun alangkah lebih baik jika mampu menempatkan diri sesuai dengan fungsi dari masing-masing platform agar menjaga kenyaman dari sesama pengguna media sosial.

Jika semua platform memiliki fungsi yang sama, memakai satu platform saja mungkin sudah cukup bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun