Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menanamkan Sikap Tanggung Jawab Sejak Dini

11 Februari 2023   09:00 Diperbarui: 11 Februari 2023   08:59 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Hai Moms, apa kabar hari ini? Semoga baik-baik dan sehat selalu, ya! Supaya lebih semangat mendampingi anak.

Moms pasti tahu, jika tanggung jawab tidak muncul dengan sendirinya dari dalam diri, terutama untuk anak-anak. Padahal tanggung jawab itu penting dalam setiap aktivitas. Oleh karena itu, orang tua harus mengarahkan anak untuk belajar tanggung jawab sejak dini. 

Tidak perlu dengan hal berat dan susah dimengerti oleh anak, cukup dimulai dengan hal mudah dan menjadi rutinitas anak setiap hari. Yaitu merapikan mainan.

Meminta anak merapikan mainan setelah bermain, tentu bukan hal yang mudah. Tidak semua anak langsung bisa mengerjakannya.  

Supaya anak mau merapikan mainan sendiri sebagai wujud rasa tanggung jawab, Moms dapat melakukan dengan berbagai cara. Yaitu : 

 1.  Memberi pemahaman kepada anak mengenai pentingnya merapikan mainan 

Supaya anak mau merapikan mainan setelah bermain, Moms perlu memberikan pemahaman kepada anak mengenai pentingnya hal tersebut. Eits ... bukan tugas Moms saja ya, tapi juga tugas Dads. Bagaimanapun, anak adalah tanggung jawab kedua orang tua. 

Moms and Dads bisa katakan kepada anak bahwa dia sendiri atau orang lain bisa terpeleset jika mainannya dibiarkan berantakan. 

Selain itu, Moms and Dads bisa mengatakan, jika mainan yang dibiarkan berantakan lama kelamaan akan rusak dan tidak bisa dipakai untuk bermain lagi. 

Moms and Dads juga bisa memberikan alasan dengan bahasa yang bisa dimengerti anak. 

Dengan cara ini, lambat laun anak akan mengerti dan akan selalu merapikan mainan setelah bermain sebagai rasa tanggung jawab. 

 2. Merapikan mainan pada sore hari 

Anak-anak yang masih usia batita maupun balita, akan merasa bosan jika harus merapikan mainan setiap kali selesai bermain. Oleh karena itu, Moms and Dads bisa mengarahkan anak untuk merapikan mainannya pada sore hari ketika anak betul-betul tidak ingin bermain lagi. 

Jika kebiasaan tersebut tertanam sejak dini, makan akan menjadi kebiasaan seiring bertambah usia anak. 

 3. Menjadi orangtua yang tegas tetapi fleksibel 

Jika anak belum bisa merapikan mainan karena sesuatu hal yang rumit, misal : menangis atau mengantuk. Moms and Dads bisa mengatakan untuk menyelesaikannya besok pagi. 

Moms and Dads boleh menerapkan kedisiplinan kepada anak, tetapi tetap harus menghargai keinginan anak untuk menyimpan mainan yang belum selesai dirapikan tersebut. 

Boleh juga, Moms and Dads menyediakan keranjang mainan untuk menyimpan mainan yang belum selesai dirapikan. Kemudian menaruh keranjang tersebut di tempat yang aman, dalam artian tidak mengganggu aktivitas anak dan keluarga. 

Kemudian keesokan harinya, Moms and Dads mengingatkan kembali kepada anak untuk merapikan mainan. Jika anak merasa badmood, Moms and Dads bisa ajak anak untuk merapikan mainan bersama-sama. 

Langkah ini bisa mengajarkan tanggung jawab kepada anak tanpa menghambat kreativitas anak. 

Ayo semangat ... Moms and Dads! Masa kecil anak hanya sementara dan tidak akan terulang lagi, lho! 

 4. Membuat kegiatan merapikan mainan menjadi hal yang menyenangkan

Ada banyak cara untuk membuat kegiatan merapikan mainan menjadi hal yang menyenangkan. 

Misal anak suka musik, Moms and Dads bisa sambil menyetel musik. Jika anak suka bernyanyi, Moms and Dads pun bisa sambil menyanyi bareng dengan anak. 

Pokoknya, Moms and Dads cari cara seru, deh! Oh iya ... jika anak suka kompetisi atau perlombaan, Moms and Dads juga bisa loh, lomba cepat-cepatan merapikan mainan. Hadiahnya tidak perlu muluk-muluk apalagi mewah-mewah. Cukup dengan reward tepuk tangan atau ciuman saja, anak sudah merasa senag. 

 5. Memberi arahan yang jelas

Jika Moms and Dads memberikan perintah kepada anak, alangkah baiknya memberikan arahan yang jelas dan mudah dimengerti oleh anak. 

Contohnya nih, jika Moms and Dads memberi perintah, "Dik, rapikan mainannya ya!" 

Bisa jadi anak bingung, harus memulai dari mana. 

Oleh sebab itu, Moms and Dads sebaiknya memberikan perintah yang jelas. Misalnya, "Dik, tolong taruh mobil-mobilan ini ke dalam case car, ya! Biar rapi." 

Supaya anak mendengarkan perintah, Moms and Dads jangan pernah memberikan perintah lalu pergi tanpa memberi arahan. Anak akan merasa diabaikan. 

 6. Beri pujian kepada anak atas hasil kegiatannya

Setelah anak selesai merapikan mainan, Moms and Dads jangan lupa memberi pujian atas hasil kerja anak. Katakan pada anak jika tempat bermainnya tampak rapi dan bagus. 

Pujian dari Moms and Dads, tentu akan membuat anak merasa senang dan menjadi motivasi untuk merapikan mainan setiap hari. 

Okey Moms and Dads ... cukup sekian goresan dari saya. Satu hal yang perlu diingat, bahwa menanamkan rasa tanggung jawab sejak dini sangat penting. Peran Moms and Dads sangat berpengaruh, karena pendidikan awal berasal dari keluarga. Moms and Dads yang peduli tanggung jawab pasti akan menular kepada anak. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun