Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesunyian Hati (Rinduku Kepada-Mu)

22 Juli 2019   09:00 Diperbarui: 22 Juli 2019   09:10 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika malam...

Ketika rembulan memancar indah cakrawala

Bagai ada getar yang merambat

Bagai ada pijar yang menyala, menyebar

Ini dukaku, duka yang mendalam

Hingga kelopak ini tak mampu pejam

Hati layu dilanda resah gelisah

Terkapar tanpa cinta

Tanpa kasih, tanpa rindu yang mampu menyelimuti lara

: Kesunyian hati mulai melanda

Ketika siang...

Ketika mentari memancarkan pesona sinarnya

Hingga memanggang kehampaan raga

Yang tiada dahaga karena telah hilang rasa

Aku sempatkan mengumandang rindu

Menyebut nama-Mu

Adalah pelipur lara penghibur gulana

Yang kini terlanjur melangkah tanpa arah

Di sepanjang jalan resah

: Kesunyian hari, masih

Ketika senja merona...

Aku rubah belok kemantapan jiwa

Sungguh, dari telaga hati yang sebenarnya

Tercurah dari dalam rasa yang mendamba

Mencipta suka, mendulang duka

: Kesunyian hati mulai menyiksa

Ketika malam menyapa...

Sunyi, hingga hening memecah gundah

Sebait nada cinta penuh warna

Aku serah, dan pasrah hanya untuk-Mu

: Kesunyian hati mulai terusir

Diiringi hamparan asa di atas sajadah

Aku bersimpuh, berpasrah

Memohonkan ampun untuk diri

Mulai hidup di lurus jalan-Mu

Hingga kesunyian hati yang aku sandang kini

Meluntur, melebur dengan niatku

Meraih tahta suci-Mu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun