Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Anak | Rajin Belajar

11 Maret 2019   14:15 Diperbarui: 11 Maret 2019   14:23 5025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Senin yang begitu cerah. Anak-anak telah selesai mengikuti upacara bendera, langsung menuju ke kelas masing-masing untuk mengikuti mata pelajaran selanjutnya. Kelas 3 SD Cordova hari ini ada jadwal pelajaran matematika, bahasa Indonesia,dan PKn.

Mata pelajaran pada jam pertama adalah matematika. Ibu guru tidak memberikan materi baru hari ini, tetapi latihan mengerjakan soal. Setelah ibu guru membagikan kertas latihan, suasana kelas sangat hening. Nampaknya anak-anak sedang antusias mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. Semangatnya tetap ada meskipun sebelumnya telah melaksanakan upacara bendera.

"Anak-anak, jika ada yang belum mengerti atau belum paham boleh bertanya kepada Ibu Guru. Jangan malu ya, karena malu bertanya sesat di jalan," kata ibu guru dengan ramah.

"Iya, Ibu Guru!" dengan serempak anak-anak pun menjawab.

"Jangan lupa ya, kalian selalu belajar. Terutama untuk soal cerita. Karena sewaktu-waktu Ibu bisa mengadakan ulangan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu," lanjut Ibu Guru.

"Baik, Bu!" anak-anak pun tetep menjawab dengan serempak.

Hari ini kegiatan belajar mengajar di sekolah berjalan dengan lancar. Dan setelah berdoa selesai pelajaran, anak-anak pun segera pulang menuju rumah masing-masing. Calya, Brina dan Intan pulang bersama dengan berjalan kaki karena jarak rumah mereka yang tidak jauh dari sekolah.

"Selesai makan siang nanti, kita main yuk! Aku punya boneka baru, dibelikan Ayahku kemarin sore," pinta Calya kepada kedua temannya, Brina dan Intan.

"Asyik, aku mau!" ucap Brina dengan penuh kegembiraan.

"Intan bagaimana, kamu mau ikut?" tanya Calya kepada Intan.

"Aku tidak ikut saja. Mau belajar di rumah, karena tadi Ibu Guru berpesan untuk belajar soal cerita. Berjaga-jaga saja, jika besok ada ulangan harian tanpa pemberitahuan," kata Intan dengan polosnya.

Sesampainya di rumah, Intan langsung ganti pakaian. Kemudian makan siang, sholat dan beristirahat untuk tidur siang supaya malam harinya bisa belajar dengan tenang dan lebih konsentrasi. Jika belajar, Intan sudah mandiri dan biasanya Intan akan bertanya kepada kakaknya jika ada materi yang belum paham.

Sedangkan Calya dan Brina bermain boneka hingga menjelang maghrib. Mereka tidak sempat tidur siang, sehingga malam harinya sudah kelelahan dan tidak semangat belajar. Mereka tidur lebih cepat. Keesokan harinya, mereka bertiga saling menghampiri untuk berangkat sekolah bersama. Sesekali sambil bercanda di jalan dan sesekali menceritakan tentang permainan boneka kemarin.

Sesampainya di sekolah, ternyata Ibu Guru mengadakan ulangan harian secara dadakan. Intan bisa dengan lancar mengerjakan soal ulangan harian yang diberikan oleh Ibu Guru. Sedangkan Calya dan Brina merasa kesulitan, sehingga mendapatkan nilai kurang dan harus ikut remidial di hari berikutnya.

Lain halnya dengan Intan, yang mendapatkan nilai bagus karena sudah paham dengan materi pelajaran.

"Intan, besok aku belajar sama kamu ya!" kata Calya.

"Kita belajar kelompok bertiga ya, supaya kita juga paham dengan materi pelajaran seperti Intan!" lanjut Brina.

"Boleh! Dan kita bermain jika hari libur saja ya. Belajar terus juga tidak bagus, tapi bermain terus juga tidak bagus! Bagusnya jika keduanya dilakukan secara seimbang," kata Intan kepada kedua temannya.

Selesai...


Ditulis oleh Lina WH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun