Dan pembuatan terompet daun blarak pun selesai. Selanjutnya mereka mencoba meniupnya. Suaranya sangat nyaring. Dan setelah mencoba meniupnya berkali-kali, Noya meminta Akil untuk mengajari membuat terompet daun blarak yang lebih besar lagi.
Daun blarak dirasa kurang oleh Akil. Lalu mereka berdua memetiknya kembali. Dengan rukun dan penuh canda tawa mereka melakukan hal tersebut. Kadang sambil menyanyi, kadang saling menggelitik perut secara bergantian. Keakraban semakin terjalin erat. Dan Noya pun nampak tidak kelihatan cengeng lagi.
Bersambung...Â
Ditulis oleh Lina WH
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!