Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fabel - Persahabatan Akil dan Noya [Bagian 13]

14 Januari 2019   10:43 Diperbarui: 14 Januari 2019   11:06 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Entahlah! Tapi aku mengira anak kelinci tersebut jatuh saat main di tempat Pak Elang."

"Di mana rumah Pak Elang?" tanya Naira kembali.

"Di pucuk pohon waru besar ini," jawab Ibu Noya dengan wajah yang kelihatan cemas.

Lalu anak kupu-kupu cantik tersebut terbang menuju ke atas. Ibu Noya mengetahui hal tersebut, namun hanya diam karena IIu Noya menganggap si kupu-kupu tersebut tidak akan bisa membantunya.

Namun tanpa disangka ternyata anak kupu-kupu tersebut menuju pucuk pohon waru, rumah Pak Elang. Dari bawah, ibu Noya memang tidak bisa melihat kupu-kupu tersebut.

Beberapa menit kemudian, Pak Elang datang. Lalu mencengkram Akil dan membawanya turun ke bawah. Sedang anak kupu-kupu cantik tersebut bertengger dengan tenang tepat di atas kepala Pak Elang.

"Akil, kamu tidak apa-apa?" tanya Ibu Noya yang merasa khawatir dengan keadaan Akil.

"Aku baik-baik saja, Bibi!" jawab Akil dengan tubuh yang masih gemetaran karena kelelahan bergelantungan di ranting pohon waru.

"Untung tadi si Naira anak kupu-kupu cantik ini lekas memberitahuku ke rumah. Sehingga aku bisa terbangun dari tidurku dan cepat menolong Akil," kata Pak Elang yang membuat Ibu Noya kaget sekaligus merasa bersalah karena sudah berprasangka buruk terhadap Naira, si anak kupu-kupu.

"Naira, terimakasih sayang!" kata Ibu Noya seraya mengambil si anak kupu-kupu cantik tersebut dari kepala Pak Elang.

Ibu Noya lalu menaruh Naira di ujung jarinya. Sangat cantik dan mengagumkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun