Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fabel - Persahabatan Akil dan Noya [Bagian 8]

8 Januari 2019   06:39 Diperbarui: 8 Januari 2019   08:36 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Paman tidak tahu. Ini kan tengah padang ilalang. Apakah kamu pernah melewati sungai ini?" tanya Pak Elang kemudian. 

"Belum pernah, Paman. Padang ilalang yang aku lewati waktu itu tidak ada sungai seindah ini," jawab Akil yang bisa mengingat dengan pasti, jika saat hendak sembunyi dalam permainan petak umpet tidak melewati tempat seindah ini. 

"Aku mau minum air sungai ini. Lalu hendak berendam sejenak," kata Pak Elang yang kehausan dan kelelahan setelah terbang sambil menggendong Akil. 

"Aku juga mau, Paman!"

Akil kemudian berlari menuju tepian sungai. Akil tidak memperhatikan jika batu besar yang diinjaknya sudah terlalu miring dan ditumbuhi lumut, sehingga terasa licin. Akil tbelum mengetahui bahaya jika bermain di sungai, karena di daerah tinggal Akil tidak ada sungai. 

"Akil, berhati-hatilah. Sungai ini sangat dalam, dan airnya mengalir deras!" kata Pak Elang kepada Akil saat melihat Akil terlalu menungkik ke arah sungai. 

Akil tidak menghiraukan apa kata Pak Elang. Dan Pak Elang pun tidak terlalu memperhatikan Akil, karena Pak Elang menyangka jika Akil bisa berenang. Tiba-tiba, Pak Elang mendengar suara seperti ada suatu benda yang masuk ke air. 

"Tolong! Tolong! Paman Elang, tolong aku!" teriak Akil yang nyaris tenggelam dan terbawa arus air sungai. 

"Akil! Di mana kamu!" Pak Elang pun mulai panik karena tidak melihat Akil di sekitarnya. 

Sementara Akil sedang berjuang untuk tidak tenggelam, sambil berusaha meraih pohon pisang yang ikut terbawa arus air sungai juga. Nafas Akil tersengal-sengal, tetapi Akil masih mampu untuk berpegangan pada pohon pisang. 

"Akil! Akil!" teriak Pak Elang yang kini sangat panik karena tidak mendengar jawaban dari Akil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun