Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fabel | Persahabatan Akil dan Noya [Bagian 4]

4 Januari 2019   05:15 Diperbarui: 4 Januari 2019   06:32 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat pagi menjelang, ayam berkokok saling bersahutan. Akil tidak bisa tidur semalaman. Tidak menangis, hanya gelisah dan kangen orang tuanya. Ayah dan Ibu Noya tidak mengetahui jika Akil ternyata tidak tidur semalaman.

Lalu, Akil mengambil sapu dan menyapu halaman depan rumah Noya. Hanya untuk mengisi kesibukan dan juga sudah merupakan rutinitas pagi bagi Akil di rumahnya. Setelah halaman bersih dari sampah daun kering, Akil duduk di bangku bambu depan rumah Noya. Melamun, teringat Ayah dan Ibunya di rumah.

"Akil, kamu sudah bangun?" tanya Ibu Noya kepada Akil yang sedang duduk melamun di bangku bambu.

"Eh, Bibi. Aku tidak tidur semalaman. Aku kangen Ayah dan Ibu. Mereka pasti kebingungan mencariku," jawab Akil dengan suara pelan.

Ibu Noya lalu duduk mendekati Akil. Memeluk Akil dan mengusap punggung Akil dengan penuh kasih sayang.

"Akil, percayalah. Secepatnya pasti kamu akan kembali berkumpul dengan keluargamu. Kamu jangan bersedih ya. Kalau kamu sedih, ayah dan ibumu di rumah juga akan sedih," kata Ibu Noya yang berusaha menghibur Akil.

"Iya, Bibi," kata Akil sambil memeluk erat Ibu Noya.

Akil merasa nyaman di dalam pelukan Ibu Noya. Ibu Noya yang menyayangi Akil seperti anaknya sendiri. Akil sangat beruntung, saat tersesat dan lupa jalan pulang Akil dipertemukan oleh Tuhan dengan keluarga Noya yang baik hati.

"Akil, itu Ibuku. Akil jangan rebut Ibuku!" teriak Noya saat melihat Akil sedang dalam pelukan ibunya.

Noya merasa cemburu dan tidak terima jika Akil dipeluk oleh ibunya. Karena teriakan Noya yang sangat keras dan melengking, Akil pun dengan cepat melepaskan pelukan Ibu Noya.

"Noya, itu membuatku kaget!" kata Akil dengan nada kesal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun