"Baiklah. Aku akan pergi jika saudaramu itu takut denganku," kata Eshal tetap dengan nada yang ramah dan sopan.
"Eshal, ini Moni. Saudara kembarku yang terluka karena peluru senapan seorang pemburu. Maafkan Moni ya! Mungkin Moni terlalu khawatir karena masih trauma dengan kejadian kemarin lusa," kata Mona kepada Eshal dengan tulus.
"Tidak mengapa! Kalian silahkan berdua dulu. Rawatlah kembaranmu itu dengan baik, Mona. Jika kamu butuh bantuan, aku akan bersedia membantumu dengan senang hati," kata Eshal dengan senyumnya yang ramah.
Lalu, Eshal dan Mona pun saling melambaikan tangan. Mona bersyukur karena Eshal tidak marah kepada Moni, saudara kembarnya.
Menjelang sore hari, Eshal datang lagi ke atas pohon ketapang kencana. Sengaja menemui Mona dan Moni. Namun, tampak sepi.
"Mona! Moni!" Panggil Eshal di dekat sarang Mona dan Moni.
Eshal tidak berani menengok sarang, karena tidak mau membuat Moni takut. Lalu, Eshal memperhatikan sarang dari jarak dekat. Sarangnya bergerak-gerak, menandakan ada penghuninya. Dan Eshal yakin itu adalah Moni.
"Moni! Kamu jangan takut. Aku tidak akan memangsa sesama unggas," kata Eshal dengan nada yang sangat lembut.
Namun, Moni tetap terdiam karena takut. Eshal memaklumi hal itu. Jadi tidak tersinggung atau marah dengan sikap Moni.
"Moni! Mona ke mana? Mencari makan?" Tanya Eshal kembali dengan lembut, tetapi tetap tidak ada jawaban.
Lalu Eshal tersadar jika kehadirannya hanya akan membuat Moni takut, sehingga Eshal memutuskan diri untuk pergi dari pohon ketapang kencana.