Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fabel - Elang dan Murai [Bagian 1]

27 Desember 2018   11:06 Diperbarui: 28 Desember 2018   01:15 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Siang hari di saat matahari sedang terik, Eshal si anak elang sedang bertengger di atas pohon ketapang kencana yang tumbuh tinggi menjulang. Namun, pohon ini sangat ramping dan memiliki ranting yang panjang membentang dengan daun-daun kecil yang subur bergerombol. Sehingga akan terasa sejuk saat angin bertiup sepoi-sepoi.

Eshal si anak elang lalu mengepakkan sayap besarnya. Sungguh sangat gagah. Tatapan matanya tajam, sehingga tidak akan meleset saat membidik mangsa. Cakarnya sangat kuat untuk menerkam. Tubuhnya gagah, tidak ada yang bisa menandinginya.

"Hai, anak elang. Aku Mona anak burung murai," sapa Mona ramah kepada Eshal.

"Aku Eshal. Senang bertemu denganmu," jawab Eshal dengan ramah pula.

"Aku sangat mengagumi dirimu. Sungguh, kamu burung paling sempurna. Tidak ada tandingannya. Kamu serba bisa," puji Mona kepada Eshal.

Eshal lalu terbang mendekat ke tempat Mona berada. Dengan pelan dan hati-hati supaya kibasan sayapnya tidak mengganggu Mona.

"Kamu salah menilaiku, Mona. Aku tidak bisa bersuara merdu sepertimu," kata Eshal dengan rendah hati.

"Tapi kamu jauh lebih baik dari aku dan burung lainnya, Eshal!" Lanjut Mona dengan pujiannya.

"Semua punya kelebihan masing-masing, Mona," Kata Eshal dengan senyum manis dan tetap rendah hati.

Kemudian mereka saling berbincang dan sesekali bercanda. Mona memang mengagumi fisik Eshal yang menurut Mona itu sangat sempurna. Kemudian saat Mona bisa mengenal Eshal, ternyata Eshal sangat rendah hati dan tidak sombong. Hal tersebut membuat Mona semakin kagum.

"Mona! Kemarilah. Aku ingin minum," kata Moni dari dalam sarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun