"Apa yang kamu lakukan, Caltha?" Tanya Siena dengan penuh penasaran.
"Aku sedang memberikan minuman kepada bayi larva ini supaya tidak kelaparan. Kasihan, bayi larva terpisah dari dari induknya," jawab Caltha dengan jujur.
"Di mana induknya?" Tanya Siera dengan penuh rasa penasaran.
"Aku tidak tahu," jawab Caltha singkat karena sedang berkonsentrasi memberikan minuman kepada bayi larva.
Setelah mulut mungil bayi larva tidak mau terbuka lagi, Caltha beranggapan bahwa bayi larva sudah kenyang. Lalu Caltha merapikan minuman yang dibawanya tadi, supaya tidak terkena debu.
"Ayo kita cari Bibi Karen," kata Siena tiba-tiba.
"Aku bingung, mau dicari di mana?" Tanya Siera kepada Siena.
"Tanyakan saja kepada Caltha," lanjut Siena.
"Aku tidak tahu di mana Bibi Karen. Kita sabar saja mencarinya. Yang penting kita bisa merawat bayi larva ini dengan baik setiap hari. Bibi Karen bisa terbang jauh. Sedangkan kita tidak bisa berjalan jauh dan cepat," kata Caltha. "Ayo kita pulang. Ini sangat panas. Waktunya tidur siang," lanjut Caltha.
"Aku masih mau naik tinggi-tinggi di atas tubuhmu Caltha," pinta Siera kemudian.
"Baiklah. Ayo kalian naik di tubuhku. Aku akan mengantarkan kalian pulang. Tetapi kalian harus janji ya, jika kalian harus ikut merawat bayi larva ini dengan baik," kata Caltha kepada mereka.