Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hilang Nurani - Bagian 10

12 Desember 2018   22:47 Diperbarui: 12 Desember 2018   23:12 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari kemudian...


Athen menemui Kanaya di kost. Dan Kanaya menerimanya dengan tenang dan emosi yang terkontrol.

"Kan! Apakah kamu yang mengacau file skripsiku? Apakah kamu yang membuat motorku rusak?" Tanya Athen dengan nada keras dan marah.

"Hey, kamu tamu di sini. Berlakulah sebagai tamu yang sopan sebelum kamu diusir oleh penghuni kost ini," kata Kanaya dengan nada keras dan tegas. Beberapa penghuni kost pun mengintip karena penasaran. Dan kembali masuk ke kamar masing-masing setelah sedikit tahu apa yang terjadi.

"Tolong jawab pertanyaanku!" Kata Athen dengan nada yang lebih terkontrol.

Kanaya tetap bersikap tegas dan manis. Tidak menunjukkan ketakutan ataupun kemarahan.

"Apakah itu perlu dijawab? Dan tolong jawab juga ya, apa yang telah kamu lakukan selama lima bulan ini kepadaku?" Lanjut Kanaya.

Athen hanya terdiam. Ingin marah, tetapi bagaimana nanti penghuni kost lain akan menilainya. Dan Athen pun pergi meninggalkan kost Kanaya sebelum Kanaya menyuruhnya. Sebenarnya Athen juga tidak yakin jika Kanaya yang melakukannya, karena yang Athen tahu Kanaya itu lembut dan tidak neko-neko. Ah, itu karena Athen belum tahu pasti siapa Kanaya. Lembut tak berarti selamanya lembut. Gampang luluh bukan berarti selamanya akan luluh. Dan biasanya orang pendiam itu jika marah akan lebih menakutkan karena amarahnya telah menumpuk dan tidak segan-segan pula melakukan hal yang tidak disangka.

Di lain waktu, lain tempat dan lain kesempatan...

Athen melabrak Bela. Menuduh Bela melakukan hal yang membuat motornya rusak. Tetapi menuduh tanpa bukti dan hal tersebut dimanfaatkan Bela untuk kembali menjatuhkan Athen. Kanaya dan Bela memang berbeda karakter. Bela terkesan lebih tomboy dan berani, serta tidak bisa mengontrol emosi. Dan akhirnya Athen pun kalah, lalu pergi. Athen seperti orang linglung. Skripsi kacau, motor rusak dan dua perempuan penyokong keuangannya kini sudah membencinya dan mungkin dua perempuan tersebut akan menjadi musuh yang bisa merusak semua rencana. Itulah ganjarannya bagi lelaki pengecut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun