"Baru tahu kalau aku b******n?" Tantang Athen kemudian.
"Eh, kembalikan itu motor yang kamu beli pakai uangku. Kalau tidak! Aku tuntut kamu!" Lanjut Bela.
"Tuntut? Ada bukti? Itu motor atas namaku. Kamu nggak bisa berbuat apapun. Bukankah dulu kamu yang mau membelikan atas namaku?" Suara Athen makin terdengar sengit dan membuat jengkel orang yang mendengarnya.
Kanaya pun akhirnya meninggalkan tempat tersebut bersama Sholeh. Tanpa air mata ataupun penyesalan.
"Kan! Maaf ya!" Kata Sholeh kemudian.
"Oh, aku malah berterimakasih kepadamu, Mas. Aku jadi yakin apa kata Betty. Tapi please! Jangan bilang ini ke Betty ya! Aku nggak mau seorangpun tahu masalah ini. Cukup kita berdua yang tahu!" Ucap Kanaya dengan lembut dan detak jantungnya pun sudah kembali normal.
"Kamu nggak akan bunuh diri kan?"
"Ah, ngacau amat! Hidupku hanya satu kali. Ngapain ngelakuin tindakan sebodoh itu? Aku masih punya nurani."
"Bukankah nurani mu sudah hilang?" Canda Sholeh.
"Mungkin kemarin nurani ku hilang kepada yang lain. Tapi kali ini, nurani ku hilang untuk Athen," kata Kanaya dengan nada datar yang tidak menunjukkan kekecewaan.Â
Bersambung...Â