Mohon tunggu...
Linawati
Linawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIn Walisongo

nothing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemilihan Calon Kepala Desa Menggunakan Metode Profile Matching (Studi Kasus : Desa Dimoro)

10 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 10 Juni 2024   13:49 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                                              Abstrak

Pemilihan kepala desa adalah proses krusial dalam sistem pemerintahan desa di Indonesia, di mana kepala desa berperan strategis dalam memimpin dan mengelola desa serta menentukan arah pembangunan yang berkelanjutan. Namun, pemilihan ini sering menghadapi tantangan seperti subjektivitas dalam penilaian calon, keterbatasan data, dan ketidakjelasan kriteria penilaian. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, penelitian ini mengembangkan dan mengimplementasikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan menggunakan metode Profile Matching. Metode ini membandingkan profil calon dengan profil ideal berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, meliputi Pendidikan, Pengalaman Kerja, Keterampilan, Kompetensi, dan Umur. 

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa metode Profile Matching memberikan penilaian yang objektif dan transparan. Calon dengan skor kesesuaian total tertinggi dianggap paling sesuai dengan profil ideal. Dalam studi kasus, calon D memiliki skor kesesuaian total tertinggi, menunjukkan bahwa calon D paling sesuai dengan profil ideal kepala desa. 

Dengan demikian, metode ini diharapkan dapat meningkatkan objektivitas, transparansi, dan efektivitas dalam proses pemilihan kepala desa, sehingga mendukung terpilihnya calon yang benar-benar kompeten dan sesuai dengan kebutuhan desa.

Kata Kunci : SPK, Profile Matching, Kepala Desa.

                                                                                                              PENDAHULUAN

Latar Belakang

           Pemilihan kepala desa merupakan proses yang sangat penting dalam sistem pemerintahan desa di Indonesia. Kepala desa memiliki peran strategis dalam memimpin dan mengelola pemerintahan desa, serta menentukan arah pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pemilihan kepala desa harus dilakukan dengan cara yang transparan, objektif, dan adil. Namun, proses pemilihan seringkali dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti subjektivitas dalam penilaian calon, keterbatasan data, dan ketidakjelasan kriteria penilaian yang digunakan.

Subjektivitas dalam penilaian calon kepala desa dapat mengakibatkan terpilihnya calon yang kurang kompeten, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada pembangunan desa. Selain itu, ketidakjelasan dalam kriteria penilaian seringkali membuat proses pemilihan menjadi tidak transparan, sehingga menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan suatu pendekatan yang sistematis dan objektif dalam seleksi menilai dan memilih calon kepala desa.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan objektivitas dan transparansi dalam proses pemilihan kepala desa. SPK dapat membantu dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam SPK adalah metode Profile Matching.

Metode Profile Matching adalah teknik yang membandingkan profil kandidat dengan profil ideal yang diharapkan. Metode ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih sistematis dan objektif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dengan menggunakan metode ini, proses penilaian calon kepala desa dapat dilakukan dengan lebih transparan dan akurat, sehingga diharapkan dapat terpilih calon yang benar-benar kompeten dan sesuai dengan kebutuhan desa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem pendukung keputusan untuk seleksi pemilihan kepala desa menggunakan metode Profile Matching. Diharapkan, dengan adanya SPK ini, proses pemilihan kepala desa dapat menjadi lebih efektif, objektif, dan transparan, serta dapat memberikan rekomendasi yang lebih baik bagi masyarakat dalam memilih calon kepala desa yang kompeten.

Rumusan Masalah

     Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang dapat diambil dari penilitian ini yaitu Bagaimana cara membangun sistem pendukung keputusan menggunakan metode profile matching untuk menyeleksi calon kepala desa?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

      Tujuan dari penilitian ini yaitu membangun sistem pendukung keputusan dengan menerapkan metode Profile Matching  sebagai salah satu metode pengambilan keputusan pemecahan suatu masalah dengan membuat rancangan sistem pendukung keputusan yang mampu membantu pihak desa dalam menyeleksi calon kepala desa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Manfaat dari penilitian ini yaitu: 1) bagi aparat desa, dapat memudahkan aparat desa untuk mengambil keputusan dalam proses seleksi calon kepala desa dalam menentukan calon kepala desa yang terbaik bagi Desa Dimoro.

Metodologi Penilitian

1. Data

          Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Desa Dimoro. Data dikumpulkan pada tahun 2019 dan mencakup informasi dari 4 calon kepala desa. Data dikumpulkan melalui wawancara, wawancara dilakukan dengan sekretaris desa dan dibantu untuk mengumpulkan data profil calon Kepala Desa dengan mencari arsip terdahulu.Jumlah data yang dianalisis adalah sebagai berikut:

  • Calon Kepala Desa: 4 orang
  • Kriteria Penilaian: 5 kriteria (Pendidikan, Pengalaman Kerja, Keterampilan, Kompetensi, Umur)

 2. Metode

            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Profile Matching. Langkah-langkah dalam metode ini dapat dijelaskan melalui flowchart dan rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung kesesuaian profil kandidat dengan profil ideal.

3. Flowchart 

4. Rumus

   Rumus Perhitungan Nilai GAP :

                              GAP : Ai - Ii

      Dimana:

      Ai adalah nilai kandidat pada kriteria ke-i

      Ii adalah nilai profil ideal pada kriteria ke-i

   Rumus Perhitungan Skor Kesesuaian :

                              S=i=1nWiSi 

       Dimana: 

        adalah skor kesesuaian total

      Wi adalah bobot untuk kriteria ke-i

      Nilai KesesuaianNilai Kesesuaiani adalah nilai kesesuaian untuk kriteria ke-i

      n adalah jumlah kriteria

                                                                                              ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Data dan Metode

  • Analisis data

Berikut data calon Kepala Desa Dimoro Tahun 2019 :

dokpri
dokpri

Data tersebut merupakan data real masing-masing calon Kepala Desa Dimoro yang meliputi nama, tempat dan tanggal lahir, umur, no.ktp, alamat, agama, dan pendidikan.

  • Analisis Metode

Metode Profile Matching adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mengevaluasi dan menilai kesesuaian antara profil individu dengan profil ideal yang telah ditetapkan. Profil ideal ini mencerminkan standar atau kriteria yang diharapkan untuk suatu posisi atau jabatan tertentu. 

Dalam konteks pemilihan kepala desa, metode Profile Matching digunakan untuk menilai calon-calon kepala desa berdasarkan seberapa dekat profil mereka dengan profil ideal yang telah ditentukan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Profile Matching. Langkah-langkah metode ini mencakup:

  • Identifikasi Kriteria dan Bobot Kriteria: Menentukan kriteria yang relevan dan bobot untuk masing-masing kriteria.
  • Penentuan Profil Ideal: Menentukan profil ideal untuk masing-masing kriteria.
  • Pengumpulan Data Kandidat: Mengumpulkan data mengenai para calon kepala desa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
  • Perhitungan Nilai Gap: Menghitung nilai gap antara nilai aktual calon dan nilai profil ideal untuk setiap kriteria.
  • Konversi Nilai Gap ke Nilai Kesesuaian: Mengkonversi nilai gap menjadi nilai kesesuaian menggunakan tabel konversi.
  • Perhitungan Skor Kesesuaian: Menghitung skor kesesuaian total untuk setiap calon dengan mengalikan nilai kesesuaian dengan bobot kriteria.
  • Penentuan Ranking Kandidat: Menentukan ranking kandidat berdasarkan skor kesesuaian total

B. Implementasi Metode Profile Matching

1. Identifikasi Kriteria dan Bobot Kriteria

           Pada penelitian ini, kriteria yang digunakan adalah Pendidikan, Pengalaman Kerja, Keterampilan, Kompetensi, dan Umur. Bobot masing-masing kriteria adalah sebagai berikut:

  • Pendidikan: 0.25
  • Pengalaman Kerja: 0.20
  • Keterampilan: 0.20
  • Kompetensi: 0.25
  • Umur: 0.10

       Penentuan bobot dilakukan berdasarkan diskusi dengan para ahli dan tokoh masyarakat desa untuk memastikan kriteria tersebut mencerminkan kualitas yang dibutuhkan dari seorang kepala desa.

2. Penentuan Profil Ideal

           Profil ideal untuk setiap kriteria ditentukan sebagai berikut:

  • Pendidikan: 100
  • Pengalaman Kerja: 100
  • Keterampilan: 100
  • Kompetensi: 100
  • Umur: 45

          Profil ideal ditentukan berdasarkan standar tertinggi yang diharapkan untuk setiap kriteria.Berikut adalah tabel kriteria, sub kriteria, dan nilai ideal yang digunakan dalam pemilihan kepala desa di Desa Dimoro:

dokpri
dokpri

Kriteria utama dalam pemilihan kepala desa ini adalah Pendidikan dan Kompetensi, masing-masing dengan bobot 0.25. Hal ini karena pendidikan memberikan dasar pengetahuan dan keterampilan dasar yang penting bagi kepala desa, sedangkan kompetensi, terutama kemampuan kepemimpinan, adalah esensial untuk mengelola desa secara efektif dan efisien.

3. Pengumpulan Data Kandidat

     Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari 14 calon kepala desa di Desa Dimoro. Data dikumpulkan pada tahun 2019 dan mencakup lima kriteria penilaian, yaitu Pendidikan, Pengalaman Kerja, Keterampilan, Kompetensi, dan Umur. Data tersebut dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan dokumen pendukung.

Berikut adalah ringkasan data nilai calon kepala desa:

 

dokpri
dokpri
4. Perhitungan Nilai GAP     

 Pada tahap ini, akan ditentukan bobot nilai masing-masing aspek dengan menggunakan bobot nilai yang telah ditentukan bagi masing-masing aspek itu sendiri.Berikut tabel Nilai GAP :

 

dokpri
dokpri
  Nilai gap dihitung sebagai selisih antara nilai aktual calon dan nilai profil ideal.  Rumusnya adalah:

                                     GAP : Ai - Ii

      Dimana:

      Ai adalah nilai kandidat pada kriteria ke-i

      Ii adalah nilai profil ideal pada kriteria ke-i

Berikut Tabel Perhitungan Nilai GAP semua calon :

dokpri
dokpri

5. Konversi Nilai GAP ke Nilai Kesesuaian

Nilai gap kemudian dikonversi menjadi nilai kesesuaian menggunakan tabel konversi.Berikut Tabel Konversi Nilai GAP ke Nilai Kesesuaian :

dokpri
dokpri

6. Perhitungan Skor Kesesuaian

Skor kesesuaian total untuk setiap calon dihitung dengan mengalikan nilai kesesuaian dengan bobot kriteria, kemudian menjumlahkan hasilnya untuk semua kriteria. Rumusnya adalah:

                               S=i=1nWiSi 

       Dimana: 

        adalah skor kesesuaian total

      Wi adalah bobot untuk kriteria ke-i

      Nilai KesesuaianNilai Kesesuaiani adalah nilai kesesuaian untuk kriteria ke-i

      n adalah jumlah kriteria

  • Calon A(No Urut 1) :

SA=(0.252.5)+(0.202)+(0.202.5)+(0.253)+(0.102.5)

=0.625+0.4+0.5+0.75+0.25

=2.525

  • Calon B(No Urut 2) :

SB=(0.253.5)+(0.203)+(0.202.5)+(0.252.5)+(0.102.5)

=0.875+0.6+0.5+0.625+0.25

=2.85

  • Calon C(No Urut 3) :

SC=(0.252)+(0.202)+(0.202)+(0.252)+(0.102)

=0.5+0.4+0.4+0.5+0.2

=2

  • Calon D(No Urut 4) :

SD=(0.253)+(0.202.5)+(0.203.5)+(0.254)+(0.105)

=0.75+0.5+0.7+1+0.5

=3.45

7. Penentuan Ranking Kandidat

Skor kesesuaian total untuk masing-masing calon adalah:

  • Calon A: 2.525
  • Calon B: 2.85
  • Calon C: 2
  • Calon D: 3.45

dokpri
dokpri

Dari hasil perhitungan, calon D memiliki skor kesesuaian tertinggi, diikuti oleh   calon B, calon A, dan calon C. Maka, calon D yaitu Totok Suprapto adalah yang paling sesuai dengan profil ideal Kepala Desa yang diharapkan.

                                                                                                           KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode Profile Matching, dapat disimpulkan bahwa metode ini memberikan penilaian yang objektif terhadap calon kepala desa. Kriteria yang digunakan meliputi Pendidikan, Pengalaman Kerja, Keterampilan, Kompetensi, dan Umur. 

Metode ini memetakan kesesuaian antara profil calon dan profil ideal melalui perhitungan nilai gap dan konversi nilai kesesuaian. Skor kesesuaian total yang diperoleh dari perhitungan ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan adil, dengan calon yang memiliki skor tertinggi dianggap paling sesuai. Dalam contoh perhitungan, calon D memiliki skor kesesuaian total tertinggi, menunjukkan bahwa calon D paling sesuai dengan profil ideal kepala desa.

                                                                                                      DAFTAR PUSTAKA

Umayatul, Joan, Islamiyah, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PEMILIHAN CALON KEPALA DESA MENGGUNAKAN METODE AHP Jurti, 2017.

Nurya Yunita , Kamil Erwansyah, Tugiono, SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN KEPALA PUSKESMAS DI KECAMATAN MEDAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING (Jurnal CyberTech 2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun