Audit Siklus Perolehan dan Pembayaran (Bab 15 Audit terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Pengendalian)
Nama        : Lina Susanti
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â : 2014017013
Prodi        : Akuntansi   4  A1
Dosen       : M. Kuncara Budi Santosa, SE., MM., Akt., CA., CPA., BKP
Â
RESUME PENGAUDITAN 2
Audit Siklus Perolehan dan Pembayaran
Â
A. Â Â Deskripsi Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang dan jasa. Barang yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga. Jasa yang diperoleh dapat dibagi menjadi dua yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jaa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud).
Transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam perusahaan terdiri dari transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas.
Sistem Informasi Akuntansi yang Membentuk Siklus Pengeluaran
Sistem pembelian, yang terdiri dari dari berbagai prosedur berikut ini :
Prosedur permintaan pembelian, prosedur order barang, prosedur penerimaan barang, prosedur penyimpanan barang, prosedur pembuatan bukti kas keluar, dan prosedur pencatatan uang.
Sistem pengeluaran kas, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini :
Prosedur pembayaran bukti kas keluar dan prosedur pencatatan pengeluaran kas.
B. Â Â Tujuan Audit Terhadap Siklus Pengeluaran
Kelompok asersi
Keberadaan atau keterjadian
Tujuan audit terhadap golongan transaksi
Transaksi pembelian mencerminkan barang dan jasa yang baik yang diterima dari pemasok selama periode yang diaudit.
Transaksi pengeluaran kas mencerminkan pembayaran yang dilakukan kepada pemasok selama periode yang diaudit.
Tujuan audit terhadap saldo akun
Utang usaha yang tercatat mencerminkan jumlah kewajiban entitas yang ada pada tanggal neraca.
Aktiva tetap mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca.
Aktiva tidak berwujud mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca.
Kelompok asersi
Kelengkapan
Tujuan audit terhadap golongan transaksi
Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode yang diaudit telah dicatat.
Tujuan audit terhadap saldo akun
Utang usaha mencakup semua jumlah yang terutang kepada pemasok barang dan jasa pada tanggal neraca.
Saldo aktiva tetap mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode yang diaudit.
Saldo aktiva tidak berwujud mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode yang diaudit.
Kelompok asersi
Hak dan kewajiban
Tujuan audit terhadap golongan transaksi
Entitas memiliki kewajiban sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat  dalam periode yang diaudit.
Entitas memiliki hak atas aktiva tetap sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit.
Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang diaudit.
Tujuan audit terhadap saldo akun
Utang usaha pada tanggal neraca mencerminkan kewajiban entitas kepada pemasok.
Entitas memiliki hak atas aktiva tetap yang tercatat pada tanggal neraca.
Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud yang tercatat pada tanggal neraca.
Kelompok asersi
Penilaian atau alokasi
Tujuan audit terhadap golongan transaksi
Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas telah dicatat dalam jurnal, diringkas, dan diposting ke dalam akun dengan benar.
Tujuan audit terhadap saldo akun
Utang usaha dinyatakan dalam jumlah yang benar kewajiban entitas pada tanggal neraca.
Aktiva tetap dinyatakan pada kos dikurangi dengan depresiasi akuntansi.
Aktiva tidak berwujud dinyatakan pada kos atau kos dikurangi dengan amortisasi akumulasi.
Biaya yang berkaitan dengan aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dicatat sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
Kelompok asersi
Penyajian dan pengungkapan
Tujuan audit terhadap golongan transaksi
Rincian transaksi pembelian dan pengeluaran kas mendukung penyajian akun yang berkaitan dalam laporan keuangan, baik klasifikasinya maupun pengungkapannya.
Tujuan audit terhadap saldo akun
Utang usaha, aktiv atetap, dan aktiva tidak berwujud diidentifikasi dan diklarifikasi dengan semestinya dalam neraca.
Pengungkapan memadai telah dibuat berkaitan dengan utang usaha, aktiva tetap, dan aktiva tidak berwujud.
C. Â Â Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian--Transaksi Pembelian
Fungsi yang terkait
Fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi penerimaan barang, fungsi pencatatan utang, fungsi akuntansi biaya, fungsi akuntansi umum, dan fungsi penerima kas.
Dokumen
Dokumen sumber yang digunakan adalah bukti kas keluar.
Dokumen pendukung yang dibutuhkan adalah surat permintaan pembelian, surat permintaan otorisasi investasi, surat permintaan otorisasi reparasi, surat permintaan penawaran harga, surat order pembelian (surat order pembelian, tembusan pengakuan oleh pemasok, tembusan fungsi peminta barang, arsip tanggal penerimaan, arsip pemasok, tembusan fungsi penerimaan, dan tembusan fungsi akuntansi), laporan penerimaan barang, surat perubahan order pembelian, dan faktur dari pemasok.
Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah register bukti kas keluar (voucher register), jurnal pembelian, buku pembantu utang, dan buku pembantu sediaan.
Aktivitas pengendalian dalam sistem informasi akuntansi pembelian
Tahap transaksi permintaan pembelian barang dan jasa
Salah saji : Barang dapat diminta untuk tujuan atau kuantitas yang tidak semestinya.
Otorisasi umum dan khusus untuk setiap pembelian.
Tahap transaksi pembuatan surat order pembelian
Salah saji : Pembelian dapat terjadi dengan tujuan yang tidaks semestinya.
Setiap surat order pembelian harus didasarkan pada surat permintaan pembelian yang telah diotorisasi.
Tahap transaksi penerimaan barang
Salah saji : Barang yang diterima kemungkinan tidak dipesan sebelumnya.
Setiap penerimaan barang harus didasarkan pada surat order pembelian yang telah diotorisasi.
Salah saji : Perusahaan kemungkinan menerima barang yang rusak, kuantitas salah, salah jenisnya, salah barang.
Fungsi permintaan barang menghitung, menginspeksi, dan membandingkan barang yang diterima dengan data barang yang tercantum dalam surat order pembelian.
Tahap transaksi penyimpanan barang
Salah saji : Fungsi gudang dapat memungkiri telah menyimpan barang yang dibeli.
Penyerahan barang dari fungsi penerimaan barang ke fungsi gudang harus didokumentasikan.
Tahap transaksi pembuatan bukti kas keluar
Salah saji : Bukti kas keluar dapat dibuat untuk barang  yang tidak dipesan atau tidak diterima atau dapat salah pembuatannya.
Bukti kas keluar harus dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap dan sah.
Tahap transaksi pencatatan utang
Salah saji : Bukti kas keluar dapat tidak dicatat.
Setiap pencatatan ke register bukti kas keluar harus didukung dengan bukti kas keluar yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap;
Pengecekan secara independen posting ke dalam buku pembantu utang usaha, sediaan, aktiva tetap, dengan akun kontrol yang bersangkutan dalam buku besar.
Salah saji : Bukti kas keluar dicatat dalam akun yang salah.
Pertanggungjawaban secara periodik semua formulir bernomor urut tercetak;
Panduan akun dan review terhadap pemberian kode akun;
Review kinerja secara periodik.
Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi pembelian
Keberadaan atau keterjadian
Lakukan pengamatan terhadap (termasuk pengamatan terhadap pemisahan fungsi): persetujuan atas surat permintaan pembelian, order pembelian, penerimaan barang, dan pembuatan bukti kas keluar.
Ambil sampel transaksi pembelian dari register bukti kas keluar dan lakukan verifikasi terhadap tanggal, nama pemasok, Â dan jumlah moneter dan nonmoneter. Lakukan pula pemeriksaan terhadap dokumen pendukung berikut ini : bukti kas keluar, laporan penerimaan barang, surat order pembelian yang telah diotorisasi, surat permintaan pembelian yang telah diotorisasi, dan faktur dari pemasok.
Kelengkapan
Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut (surat order pembelian, laporan penerimaan barang, bukti kas keluar). Periksa secara selintas nomor urut bukti kas keluar yang dicatat dalam  register bukti kas keluar.
Ambil sampel bukti kas keluar yang disetujui dan lakukan pengusutan ke dokumen dan catatan akuntansi berikut ini : laporan penerimaan barang, faktur dari pemasok, dan surat order pembelian.
Pencatatan ke dalam register bukti kas keluar.
Penilaian dan alokasi
Untuk sampel yang diambil pada langkah kedua diatas, periksa bukti adanya : persetujuan pembelian semestinya untuk setiap transaksi pembelian, pengecekan independen terhadap pencantuman harga barang dalam bukti kas keluar, dan pengecekan independen terhadap keakuratan perhitungan dalam bukti kas keluar.
Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnal untuk memperoleh  keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliruan posting jumlah moneter atau akun.
D.   Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian—Transaksi Pengeluaran Kas
Fungsi yang terkait
Fungsi  yang memerlukan pengeluaran kas (bagian pemasaran atau bagian-bagian lain), fungsi pencatat utang, fungsi keuangan, fungsi akuntansi biaya, fungsi akuntansi umum, fungsi audit intern, dan  fungsi penerima kas.
Dokumen
Dokumen sumber yang digunakan adalah bukti kas keluar.
Dokumen pendukung yang dibutuhkan adalah permintaan cek, kuitansi, dan cek.
Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas adalah register cek dan buku besar.
Aktivitas pengendalian dalam sistem informasi akuntansi pengeluaran kas
Tahap transaksi pembayaran utang
Salah saji : Cek dikeluarkan untuk pembelian yang tidak diotorisasi.
Penandatanganan cek harus me-review bukti kas keluar dan dokumen pendukungnya.
Salah saji : Bukti kas keluar dibayar lebih dari satu kali.
Pembubuhan cap lunas terhadap bukti kas keluar yang telah dibayar beserta dokumen pendukungnya.
Salah saji : Cek dikeluarkan dengan jumlah yang salah.
Pengecekan secara independen antara cek dengan bukti kas keluar.
Tahap transaksi pencatatan
Salah saji : Cek yang dikeluarkan tidak dicatat.
Pertanggungjawaban semua nomor urut cek.
Salah saji : Kesalahan dalam pencatatan cek.
Pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi;
Rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak ketiga yang independen.
Salah saji : Cek tidak dicatat segera.
Pengecekan secara independen terhadap tanggal yang tercantum dalam bonggol cek (check stub) dan tanggal pencatatannya.
Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi pengeluaran kas
Keberadaan atau keterjadian
Lakukan pengamatan terhadap (termasuk pengamatan terhadap pemisahan fungsi): pembuatan cek, dan pencatatan cek ke dalam register cek.
Ambil sampel transaksi pengeluaran kas dari register cek dan lakukan verifikasi terhadap tanggal, nama debitur, dan jumlah moneter dan nonmoneter. Lakukan pula pemeriksaan terhadap dokumen pendukung berikut ini : permintaan cek, bukti kas keluar, dan kuitansi.
Kelengkapan
Periksa bukti digunakannya formulir cek bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian formulir tersebut.
Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar dan lakukan pengusutan ke dokumen dan catatan akuntansi berikut ini: permintaan cek, kuitansi, dan pencatatan ke dalam register cek.
Penilaian dan alokasi
Untuk sampel yang diambil pada langkah kedua diatas, periksa bukti adanya : persetujuan semestinya untuk setiap transaksi pengeluaran kas dan pengecekan independen terhadap penulisan cek dengan bukti kas keluar.
Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu utang dan register cek untuk memperoleh keyakinan bahwa tidak terjadi kekeliruan posting jumlah moneter atau akun.
Â
Sumber Resume (Daftar Pustaka) :
·     Mulyadi. 2014. Auditing Edisi 6, Buku 2. Jakarta. Salemba Empat.
(Bab 15 Audit terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Pengendalian)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H