Materialitas adalah suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu.
Definisi tersebut yang diterapkan dalam bidang akuntansi selanjutnya berlaku dalam pelaporan audit adalah sebagai berikut :
Suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan akan salah saji tersebut akan mempengaruhi keputusan para pemakai laporan tersebut.
Tingkat materialitas :
- Jumlahnya tidak material, jenis pendapatnya opini wajar tanpa pengecualian.
- Jumlahnya material tetapi tidak memperburuk laporan keuangan secara keseluruhan, jenis pendapatnya opini wajar dengan pengecualian.
- Jumlahnya sangat material atau begitu persavif sehingga kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan diragukan, jenis pendapatnya menolak memberikan pendapat atau pendapat tidak wajar.
Kondisi yang Menyebabkan Penyimpangan
Ruang lingkup auditor dibatasi
Pembatasan yang disebabkan oleh klien dan yang disebabkan oleh kondisi-kondisi yang berada di luar kendali klien maupun auditor. Pembatasan ruang lingkup tersebut memiliki pengaruh yang sama terhadap laporan auditor, tetapi interprestasi materialitasnya mungkin berbeda.
Laporan tidak sesuai dengan GAAP
Auditor tidak independen serta mengetahui bahwa perusahaan tidak mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku umum.
Laporan Audit Modifikasi dari Berbagai Macam Situasi dan Kondisi
- Auditor tidak independen
- Terdapat pembatasan ruang lingkup audit
- Adanya keraguan yang substansial tentang kemampuan perusahaan untuk terus bertahan (going concern).
- Terdapat deviasi (penyimpangan terhadap GAAP.
Â
Sumber Resume (Daftar Pustaka) :
- Arens, Alvin A. ,dkk. 2006. Auditing dan Jasa Assurance, Edisi Kedua belas Jilid 1. Jakarta. Erlangga.
- Powerpoint materi dari dosen
- Google translate.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H