Kereta api K9067 berangkat dari Zhangjiajie pada hari Kamis, 4 Juli 2013 pukul 5 sore, terlambat dari jadual di pukul 16:25. Saya tiba di Guangzhou keesokan harinya pukul 11 siang. Pertimbangan untuk menghabiskan malam di Guangzhou berubah karena situasi kota yang menurut saya mirip Jakarta. Saya menukarkan uang yuan ke dolar Hongkong di Agricultural Bank of China. Lagi-lagi beruntung bisa dapat kurs lebih rendah dibanding menukar uang di tempat penukaran uang di Jakarta meskipun hanya beberapa poin. Saya hanya bertahan 6 jam di Guangzhou untuk pergi ke Hongkong dengan kereta api T803 yang berangkat pukul 17.33 waktu Guangzhou.
Saya tiba di Hongkong di hari yang sama sekitar pukul 7 malam. Saya berniat menghabiskan malam di salah satu kafe 24 jam. Tak disangka, sewaktu hendak naik bus, saya bertemu dengan kedua teman saya yang ternyata sudah sampai di Hongkong duluan. Jadilah saya menginap di hostel mereka. Karena belum sempat berkeliling Hongkong, saya berpencar lagi dari mereka untuk kemudian bertemu di bandara internasional Hongkong untuk transit di Kuala Lumpur lalu pulang ke Jakarta.
Jika beberapa orang berpikir jika Hongkong surga belanja, saya tidak. Buat saya, Jakarta dan Bangkok lebih nyaman untuk belanja. Mungkin karena saya di sana pada akhir pekan dan menenteng tas punggung ke mana-mana, saya tidak begitu menikmati waktu di Hongkong. Kota Hongkong sangat padat waktu itu. Saya menabrak orang dan ditabrak orang sewaktu berjalan kaki. Barang-barang yang dijajakan pun tak menarik minat saya. Lagi-lagi, justru pasar tradisionalnya yang saya minati.
Saya naik kereta api ke bandara internasional Hongkong dengan membayar 60 dolar Hongkong. Cukup mahal memang untuk perjalanan ke bandara. Namun, setelah naik kereta, barulah saya paham. Desain interior kereta api sangatlah mewah. Kursi bisa diatur sesuai kehendak kita. Kamar mandi pun nyaman.
Demikianlah pengalaman saya berjalan-jalan di negeri tirai bambu, Cina. Beberapa hal saya pelajari dari perjalanan saya ini. Lain kali, saya tidak akan berpindah-pindah kota karena uang habis di transportasi dan waktu terbuang di perjalanan sehingga saya kurang menikmati dan mengenal satu kota tertentu. Hal lain yaitu supaya saya sudah memesan penginapan sehingga bisa menikmati waktu menjelajah tempat-tempat tanpa dibebani barang bawaan. Secara keseluruhan, saya menikmati perjalanan ini dan akan menjelajah tempat-tempat lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H