BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tokoh Utama dalam novel Sebelas Menit adalah Maria,seorang gadis dari Brazil yang tumbuh dengan angan-angan suatu saat nanti akan bertemu pria idaman, menikah, punya anak, dan bahagia. Hingga pada suatu saat,Maria sampai pada titik tidak yakin akan menemukan cinta sejati, meninggalkan kampung halamannya, Seseorang yang ditemuinya secara kebetulan di Rio de Janeiro berjanji akan menjadikan artis terkenal di Swiss,tetapi janji itu ternyata tidak ada bukti.
Maria adalah seorang gadis Brasil yang memiliki cita-cita sederhana: bertemu sang pria idaman (kaya, tampan, cerdas), menikah(mengenakan gaun pengantin).  Memiliki dua anak (yang setelah dewasa menjadi orang-orang terkenal), dan tinggal di rumah yang indah(dengan pemandangan ke laut). Namun, kehidupan menuntut Maria jauh dari apa yang  dia cita-citakan.Maria lahir di sebuah pedalaman Brazil yang hanya mempunyai satu gedung bioskop, satu kelab malam, dan satu bank, Ayahnya hanya seorang salesman keliling dan ibunya penjahit.Â
Cinta pertamanya adalah seorang anak lelaki yang berjalan ke sekolah setiap hari bersamanya, yang sayang sekali tidak sempat ia utarakan perasaannya kepada anak laki-laki itu karena dia keburu pindah keluar kota Kenanganya terhadap cinta pertamanya hanyalah ketika anak itu pada akhirnya menegur Maria,bertanya apakah boleh meminjam pensil. Namun bodohnya Maria,dia yang terkejut dan tidak siap mendapatkan pertanyaan seperti itu justru malah mempercepat langkahnya dan meninggalkan anak itu. Sebuah penyesalan baginya, dan dia menunggu kesempatan berikutnya dengan pensil yang dia bawa. Namun sayang sekali, tidak ada kesempatan kedua untuknya.Â
1.2 Rumusan MasalahÂ
 Bagaimana unsur intrinsik dalam kajian idealisme objektif novel Sebelas Menit.Â
1.3 TujuanÂ
Mendeskripsikan cara menganalisis idealisme objektif pada unsur intrinsik dalam Novel Sebelas Menit.Â
BAB II
LANDASAN TEORI
 2.2 Sejarah Singkat Teori ObjektifÂ
Teori objektif merupakan teori sastra yang memandang karya sastra sebagai dunia otonom,sebuah dunia yang dapat melepaskan diri dari siapa pengarangnya, dan lingkungan sosial budayanya. Karya sastra harus dilihat sebagai objek yang mandiri dan menonjolkan karya sastra sebagai struktur verbal yang otonom dengan koherensi intem. Dalam teori ini terjalin secara jelas antara konsep-konsep kebahasaan (linguistik) dengan pengkajian karya sastra itu sendiri, baik secara metaforis maupun secara elektis.Istilah lain dari teori objektif adalah teori struktural.Â
Didalam filsafat idealisme adalah doktrin yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat di pahami dalam kebergantiannya pada jiwa (mind) Â dan spirit (roh).Idealisme secara umum selalu berhubungan dengan rasionalisme.Ini adalah mazhab epitesmologi yang mengajarkan bahwa pengetahuan a priori atau deduktif dapat di peroleh manusia dengan akalnya. Lawan rasionalisme dalam epistimoligi ialah empirisme yang mengatakan bahwa pengetahuan bukan di peroleh lewat rasio (akal) ,melainkan melalui pengalaman empiris.Â
    Menurut pandangan subjektif,materi adalah sebagaimana yang di pahami oleh manusia. Menurut pandangan objektif, materi adalah ide dalam pikiran Tuhan, bebas dari tangkapan manusia.Demikian Barkeley,Sedangkan Kant menyebut dirinya sebagai idealis empiris, tetapu ia sebenarnya idealis transandental. (transcendental idealist)Â
  Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah (kwalita)  yang memang telah melekat pada benda indah yang bersangkuatan,terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan seseorang hanyalah menemukan atau menyikapi sifat-sifat indah yang sudah ada sesuatu benda yang sama sekali tidak berpengaruh untuk mengubahnya. Yang menjadi persoalan dalam teori ini ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau di anggap bernilai estetis.
2.2 Pandangan Teori ObjektifÂ
  Perspektif Objektif merupakan perseptif yang memandang bahwa perilaku manusia sangat bisa diramalkan atau diprediksi,karena pendekatan objektif memandang bahwa perilaku manusia di pengaruhi oleh lingkungan sosial dan prilaku manusia dapat di kelompokan kedalam bagian-bagian yang bekerja secara sistematik dan tersetruktur berdasarkan pembagiannya masing-masing.perilaku manusia dapat di organisasikan dan rasional dalam bentuk respon terhadap realitas eksternal yang dialamai secara tertata.Â
Menurut Genre Teori-teori komunikasi berdasarkan pendekatan Objektif adalah sebagai berikut.Â
1.Struktural And Functional TheoriesÂ
   Struktural sosial dapat di ukur, cermat dan dapat di buktikanÂ
  Independent, objektif, tidak percaya subjektifitas.Â
  Struktural berpakar pada linguistik yang memberikan penekaan pada bahasa dan sistem -sistem sosial
  Cognitive and behavioral TheoriesÂ
  Teori kognitif dan perilaku cendrung memberi perhatian pada individuÂ
  Ilmu dapat diperoleh dengan pengamatan secara cermat, dapat diukur dan bisa di buktikanÂ
2.3 Prinsip-prinsip Teori ObjektifÂ
Di dalam bidang keilmuan pendekatan objektif yang erat kaitanya dengan pendekatan scientific. Landasan dasar dari pendekatan objektif adalah bahwa dunia ini pada dasarnya memang memiliki bentuk dan struktur.Â
1.ciri-ciri yang terdapat dalam teori objektif adalah
    a.  Teori objektif memandang karya sastra sebagai sesuatu yang berdiri sendiri
     b.  Menghubungkan konsep-konsep kebahasaan (linguistik)  dalam mengkaji sesuatu karya sastra.Â
Unsur intrinsik dalam novelÂ
Pengertian alur
Alur adalah struktur rangakaian kejadian -kejadian dalam sebuah cerita yang di susun secara kronologi.
Tokoh adalah pelaku
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI