Seks bebas sering dikaitkan sebagai perilaku seks yang berisiko tinggi terkena infeksi menular seksual atau IMS.
IMS ini ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui aktivitas seks, baik melalui vaginal, oral, ataupun anal.
seperti :
Sifilis, atau penyakit raja singa yang disebabkan bakteri Treponema pallidum.
Gonore atau kencing bernanah, yang terjadi karena adanya infeksi dari bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Infeksi jamur.
Kutil kelamin.
DAMPAK PSIKOLOGIS :
1. Munculnya kekhawatiran akan kehamilan dan penyakit seksual
Bagi pelaku seks bebas, ketakutan hamil di luar nikah atau tertular penyakit seksual adalah sumber stres utama yang tidak dapat dihindarkan.
2. Merasa menyesal dan bersalah
Beberapa pelaku seks bebas sering merasa menyesal dan bersalah karena dalam hati nuraninya, perilaku tersebut dianggap salah dan terlarang untuk dilakukan.
3. Memengaruhi perkembangan karakter
Ketika seseorang, apalagi anak muda, memperlakukan orang lain sebagai objek seksual untuk kepuasaan semata, orang tersebut akan kehilangan rasa hormat pada dirinya sendiri. Mereka kemudian akan terbiasa untuk tidak membedakan mana yang benar dan salah, demi mendapatkan kesenangan pribadinya.
4. Sulit memiliki hubungan yang serius
Hubungan singkat yang tercipta dari seks bebas kerap menimbulkan kesulitan untuk mempercayai hubungan di masa depan pada pelakunya.
5. Depresi
Suatu penelitian karya Psikolog Martha Waller mengungkapkan bahwa remaja yang melakukan perilaku berisiko, seperti seks bebas, memakai narkoba, dan minum alkohol, adalah kelompok yang paling mungkin mengalami depresi dibandingkan dengan yang tidak melakukannya.
6. Kehamilan di usia muda
Jika tidak dilakukan dengan menggunakan pengaman, seks bebas bisa menyebabkan kehamilan di usia muda. Kehamilan di usia muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi, anemia, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan mengalami depresi pascapersalinan.
DAMPAK SOSIAL :
Dampak sosial yang akan dirasakan adalah merasa dikucilkan dan menanggung Aib serta merendahkan harkat martabar kedua orangtua dan keluarga, karena prilaku seks bebas ini sangat buruk dan sangat dibenci oleh masyarakat indonesia dari segi hukum dan dari segi syariat agama.
Rasa malu dan takut tersebut tidak sedikit berujung pada aborsi yang tentunya perbuatan tersebut melanggar hukum dan dikenakan sanksi pidana.