Mohon tunggu...
Lily White
Lily White Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perhatian adalah Kado yang Terindah yang Isinya berupa Cinta

28 Februari 2016   20:11 Diperbarui: 28 Februari 2016   20:23 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin tidak bisa dihitung lagi kesalahan yang telah kuperbuat. Tapi, orangtua tetap saja menerima anaknya dengan kelembutan dan kehangatan.

Saya merenung, sejahat-jahatnya orang tentunya ia lahir dari seorang ibu. Bagiku, makna seorang ibu adalah perwujudan kasih yang nyata dan murni di dunia ini. Kasih seorang ibu tanpa batas pada anaknya. Oleh karena itu, kita punya benih cinta kasih dalam diri masing-masing. Tergantung kita menumbuhkembangkannya atau membiarkannya begitu saja.

Saya perlahan-lahan menuju tua. Saya melangkah 1 tahun mendekati kematian. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi 30 menit, 60 menit, 90 menit kedepan. Saya tak tahu apa yang akan terjadi esok. Apakah akan terjadi hal baik atau buruk? Apakah berjalan sesuai dengan yang kuharapkan atau tidak? Saya tidak tahu. Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Namun, saya berusaha menjalani hidup sadar penuh perhatian tiap momen. Hadir sepenuhnya di saat ini. Sadar akan nafas masuk dan nafas keluar. Bersyukur akan hidup dan berkah di sekitar. Bersyukur masih bisa bangun, berjalan dan dalam kondisi sehat. Bersyukur masih mempunyai orangtua. Sesungguhnya banyak hal yang mesti disyukuri.

Saat berjalan bersama mama, teringat dulu waktu kecil mama menggandeng tanganku dan membantuku menyebrang jalan. Kini, keadaan sudah berbalik. Gantian saya yang menuntun mama.
Bukan hanya beliau sendiri yang merasa tua, namun saya pun juga merasakannya.
Sepulang dari tempat ibadat, saya mencuci kaki mama dan memijat kaki, tangan, tubuh dan kepalanya.

Saya bersujud kepada mama.

Benar adanya. Tak terbalaskan jasa budi baikmu yang tak terhingga, terima kasih banyak. Sebaliknya, kesalahan yang telah kuperbuat tak bisa kuhitung sendiri. Saya mohon maaf pernah melukai hatimu.

Semoga pengalaman hidup ini meninggalkan kesan indah dan baik dalam memori beliau, sehingga beliau (mama) mampu menjalani hidup ini dengan lebih baik dan bahagia. Kita juga bahagia ketika melihat orang yang kita kasihi berbahagia.

Hanya ini yang bisa kuberikan untuk saat ini.
Kehidupan sangatlah berharga.
Terima kasih mama telah memperkenalkanku pada dunia.

Engkaulah penyemangat buatku untuk tetap hidup dan terus berjalan menuju masa depan yang terang.

Semoga mama sehat, panjang umur, bahagia dan sejahtera.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun