" EMBUN DAN PUISI "
Wahai sang embun,
berkilau di pucuk dedaunan,
menemani setiap pikiran,
yang sedang berayun-ayun.
Sambil merasakan,
sejuknya hembusan angin,
udara yang mengiringi,
indah nuansa pagi.
Bak melodi menetes berirama,
jatuh di goresan penaku,
menari dalam setiap kata,
bernada di bait-bait syairku.
Embun pagi hanya datang sekejap,
pada saat nya pasti akan lenyap,
namun cukup menorehkan makna,
indah puisi bagi para pujangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!