Mohon tunggu...
Lily Ong
Lily Ong Mohon Tunggu... Makeup Artist - Menikmati indahnya Keselarasan

Pekerja Seni yang menikmati hidup dengan Gembira.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Studio Horor

2 Oktober 2020   04:44 Diperbarui: 16 November 2020   00:44 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kondisi pemotretan (dokPri)

Kemudian, disamping kamar mandi tamu, ada ruang kosong, ruangan make up dan gudang property seperti aku ceritakan tadi yang akan kugunakan untuk tinggal.

Sebelumnya, setiap kali ke studio, pasti suasananya dalam keadaan ramai. Walaupun kadang, aku yang pertama kali tiba duluan, tetapi jarang sekali aku di studio sendirian dalam jangka waktu lama. Studio ini tidak memakai Office Boy ataupun asisten rumah tangga karena tidak setiap hari digunakan. 

Biasanya temanku (dan tentunya aku juga) yang membereskan dan merapikannya. Jujur sebagai anak yang sedikit manja, yang sepanjang hidup bersama orang tuaku dan selalu dirumah memiliki Asisten Rumah Tangga, membuatku agak malas dalam bebenah rumah seperti menyapu, mengepel ataupun mencuci piring.

Selang beberapa hari setelah aku tinggal di studio, temanku mendapat job foto di studio. Seharusnya pemotretan itu dilakukan di kantor klien, tapi dalam kondisi PSBB yang mengakibatkan birokrasi pemotretan sulit, akhirnya diambil keputusan untuk melakukan pemotretan di studio.

Singkat cerita, pemotretan yang memakan waktu 6-7 jam selesai. Hari sudah sangat malam, pagi malahan sekitar jam 2 pagi. Semuanya pulang meninggalkan studio termasuk temanku itu yang pulang ke rumah orang tuanya yg cukup jauh dari studio. Seharusnya aku membereskan studio seperti yang diperintahkan temanku, namun karena lelah, aku memutuskan untuk menunda membereskan studio yang dalam kondisi berantakan dan memutuskan untuk tidur.

Karena sangat lelah, aku terbangun ketika hari sudah menjelang sore. Setelah bermalas-malasan aku memasak mie instant dan memakannya di kamar. Setelah itu aku hanya meletakkan di bak cuci piring dan berniat untuk mencucinya besok saja.

Hal ini berlangsung dua tiga hari.. bermalas-malasan maksudku... dan bahkan aku terlupa untuk membereskan ruangan-ruangan yang seharusnya menjadi tugasku untuk membersihkannya setelah pemotretan waktu itu. Kebiasaan Last Minutesku, membuatku berpikir nanti saja mberesinnya kalau mau ada pemotretan lagi. hahahahah...

Temanku sendiri jika ke studio jarang masuk ke area kanan tangga, studio. Dia biasanya langsung masuk ke ruangannya dan bekerja disitu. Aku jarang mengganggunya kecuali jika dia mengajak keluar makan atau menyuruhku menjemput pesanan Gofoodnya di lantai bawah.

hasil foto studio (dok.Pri)
hasil foto studio (dok.Pri)

Pada suatu sore menjelang malam, aku menerima telepon dari saudariku yang menanyakan kabarku, karena dalam kamarku kadang-kadang signalnya kurang bagus untuk menelpon aku duduk diruang tengah. 

Tiba-tiba aku melihat seekor kucing berlari masuk ke ruang studio, karena takut kucing tersebut mengotori dan mengacaukan ruang studio, aku kejar kucing tersebut berniat ingin mengusirnya. Tapi tidak aku temukan kucing tersebut dimana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun