Prinsip-prinsip Etika Biomedis
Â
Prinsip-prinsip  etika biomedis pada dasarnya merupakan penerapan prinsip-prinsip etika dalam bidang kedokteran dan kesehatan. Etika kedokteran terapan, terbagi atas dua kategori: (1) Principlism: mementingkan prinsi etik dalam bertindak. Termasuk dalam konteks ini adalah etika normatif, empat basic moral principle, konsep libertarianism (mengutamakan otonomi) serta beneficence in trust (berbuat baik dalam suasan kepercyaan). Dasar utama dalm principlism adalah bahwa memilih salah satu prinsip etik ketika akan mengambil keputusan, ( 2) Alternative principlism termasuk dalam etika ini adalah etika komunitarian, etika naratif dan etika kasih sayang.
Â
Dari bab ketiga hingga inklusif ketujuh, penulis menetapkan Prinsip-prinsip ini dan di situlah kita dapat melihat bagaimana mereka menerapkan metodologi mereka ke banyak contoh. Ini adalah bagian yang bersyukur dari membaca buku. Mari kita kutip hanya beberapa poin yang, menurut saya, sangat penting.
Â
Tentang penghormatan terhadap otonomi:
Â
Secara realistis bahwa teori otonomi orang sakit yang menuntut cita-cita di luar jangkauan orang lain tidak boleh dianggap sah. Akibatnya, mereka mengusulkan sebagai kondisi penggunaan otonomi sebagai berikut: a) keputusan otonom adalah keputusan yang disengaja; b) diambil dengan sepengetahuan tindakan medis yang diusulkan, maknanya dan konsekuensi yang mungkin berasal darinya dan c) diambil tanpa adanya pemaksaan eksternal terhadap orang tersebut. Menambahkan, sebagai tambahan, bahwa a) harus dilihat sebagai kondisi absolut tetapi b) dan c) dapat disajikan dalam derajat yang berbeda.
Â
T. Beauchamp adalah salah satu pakar Amerika Utara terkemuka tentang masalah persetujuan berdasarkan informasi , membuat bagian buku ini sangat jelas dan tepat dalam menggambarkan elemen-elemen yang harus menjadi bagian dari semua persetujuan berdasarkan informasi: kondisi awal, komponen informatif dan elemen persetujuan atau non-persetujuan.