Limpahkanlah kasih setia-Mu kepada kami,
sebab kami berharap pada-Mu.
Kepada Tuhan kami percaya,
kami tak kecewa selamanya.
Para Konfrater, Bapak, ibu, saudara dan saudari yang dikasihi Tuhan.
Tuhan kita Yesus Kristus lahir pada tanggal 25 Desember yang telah kita rayakan di dalam seluruh perziarahan hidup kita adalah seorang “Misionero de la misericordia” (misionaris yang penuh belas kasihan). Sebuah ungkapan sebagai satu kesatuan pada dua kata misionero dan misericordia yang diambil dari kata bahasa Spanyol mengandung arti = misionaris dan belas kasihan. Kata MISIONERO memiliki tiga abjad pertama adalah “MIS” yang berasal dari akar kata kerja bahasa Latin “Mittere” yang mengandung arti “Mengutus atau Mengirim”.
Seorang misionaris adalah seorang yang diutus, untuk itu, kita menerima Yesus sebagai “seorang yang diutus untuk kita”. Dan kita semua tahu bahwa yang mengutus seorang pribadi untuk kita adalah Allah. Dan untuk apa Ia mengutus Dia untuk kita?. Untuk apa Ia berbicara kepada kita tentang belas kasihan?.
Dan di dalam kata (mis) yang muncul pada kata misionero tadi, sekarang disatukan menjadi tiga abjad lain yang juga berasal dari kata bahasa Latin, “COR” yang berarti “Hati”. Sebuah cara yang dapat dijelaskan dari kata “misericordia” adalah “mengirim hati”, atau dengan kata lain bahwa yang dikirim bukanlah sebuah batu.
Bukanlah sebuah umpatan, bukan sebuah tamparan, bukan pula sebutir telur, tapi tiada lain dan tidak bukan adalah “EL AMOR” yang diambil dari kata bahasa Spanyol berarti “KASIH”. Cara lain yang sangat indah dilukiskan adalah menjelaskan kalimat “yang dikirim adalah sebuah hati yang menderita dan sengsara”, atau yang searti dengan hal itu adalah “hati yang penuh dengan cinta, yang melingkupi semua kesengsaraan yang dapat kita temukan di sekeliling kita”.
Semua manusia di dunia ini, teristimewa orang Katolik, kita sangat membutuhkan misiericordia = Belas kasihan untuk kita dan semua orang. Ada orang yang tidak mau mengampuni kedosaan dan kesalahan orang lain atau tidak mau mengampuni kepada mereka yang telah membuatnya sakit hati.
Kita semua harus ingat bahwa, itu bukanlah sebuah bentuk pilihan tapi sebuah bentuk perintah, Yesus Kristus telah menuntut kepada kita: “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati”(Luk 6:36).